METROPOLITAN.ID - Pemerintah terus memperkuat sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji, menegaskan bahwa MBG merupakan inovasi kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil. Program ini diyakini mampu menekan angka stunting sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor dapur umum.
“Sejak diluncurkan pada Januari 2025, MBG telah menjangkau jutaan penerima manfaat dan menciptakan ribuan lapangan kerja. Ini bukan sekadar program makan gratis, tetapi investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Nuroji dalam kegiatan sosialisasi MBG di Al Azhari Tribune, Kota Depok, belum lama ini.
Acara tersebut turut dihadiri Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) Anyelir Puspa, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Bintara Bekasi Rakha Pratama, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Nuroji juga menanggapi sejumlah insiden keracunan massal yang terjadi di beberapa daerah. Ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG.
“Permohonan maaf resmi dari pemerintah merupakan bukti tanggung jawab negara. Namun penghentian total bukan solusi. Yang diperlukan adalah pembenahan sistem agar tercapai zero incident,” tegasnya.
Sementara itu, Anyelir Puspa menekankan pentingnya MBG dalam memperkuat fondasi pembangunan gizi nasional.
“Stunting, anemia, dan ketimpangan akses pangan bergizi masih menjadi tantangan serius. Melalui MBG, kita tidak hanya memberi makanan, tapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang,” jelasnya.
BGN memastikan setiap dapur penyelenggara MBG memenuhi standar keamanan pangan dan higienitas. Sosialisasi di Depok ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, tangguh, dan berdaya saing global. (Ali)
Keterangan: Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji.
Foto: Ali/metropolitan.id