METROPOLITAN - Keputusan Partai Golkar yang tidak mengusung Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Sejumlah organisasi dan komunitas mendeklarasikan diri akan tetap memperjuangkan Dedi Mulyadi (DM) menjadi gubernur Jabar 2018, di Rumah Joglo Keadilan, Kecamatan Kemang, sore kemarin.
Deklarasi ini diinisiasi sejumlah elemen seperti Baraya Sunda Nusantara, Front Pembela Indonesia, Relawan Beringin Bersatu, Bakti Ksatria Tuladan, Baladdewa dan Aliansi Nasional Gerakan Toleransi.
Dengan tegas, mereka membacakan naskah deklarasi bersama-sama dengan alasan menolak pragmatisme yang diusung Partai Golkar sehingga mengesampingkan Dedi Mulyadi. “Apabila partai tidak mendukung, kami masyarakat Jabar akan mengumpulkan KTP untuk Kang Dedi. Kami sudah sepakat, kami sudah berikrar Kang Dedi harus menjadi pemimpin Jabar,” tegas David Gentana dari Baraya Sunda Nusantara.
Sementara itu, Ketua Front Pembela Indonesia Sugeng Teguh Santosa (STS) menilai saat ini pragmatisme partai digantungkan hanya demi memenangkan pilkada. Padahal, partai seharusnya menjadi tempat tranformasi untuk kepemimpinan nasional. Partai didorong untuk melahirkan calon-calon pemimpin nasional. “Kami warga Jabar yang mendeklarasikan diri ini bertemu dalam satu kepentingan ideologis. Kang Dedi ini agamis, nasionalis kultural, toleran yang mewujudkan keberagaman Indonesia. Kami bertemu pada nilai itu. Jadi kami mendukung semangatnya,” kata STS.
Sementara itu, Juru Bicara Barisan Kang Dedi Mulyadi (Barikade) Agung Eka Darma sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan masyarakat. Menurutnya, Kang Dedi sedang berjuang untuk tetap maju di pemilihan gubernur (pilgub) Jabar 2018. “Semoga Kang Dedi segera mendapat kepastian untuk maju. Kami masih tunggu keputusan beliau,” tandas Eka.
(fin/b/ram/run)