politik

Pengamat: Ada Tiga Hal untuk Memunculkan Pemimpin Berkualitas

Rabu, 24 Januari 2018 | 09:34 WIB

-

METROPOLITAN – Keinginan masyarakat dapat pemimpin berkualitas dari penyelenggaran pemilihan kepala daerah (pilkada) nampaknya masih jauh dari harapan. Masih banyaknya kepala daerah yang terlibat kasus korupsi jadi preseden buruk yang dirasakan saat ini. Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Beddy Irawan, dalam dialog yang dilakukan di RM Emak Dadali, Jalan Dadali, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin.

Dari beberapa pengamatanya, dibeberapa pengalaman pilkada sebelumnya belum menghasilkan kepala daerah yang terpilih benar-benar berkualitas dan berintegritas. Hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa gubernur, walikota, bupati bahkan anggota legislatif sekalipun menjadi penghuni Lapas Sukamiskin dan sejumlah penjara lainnya. Hal ini terkait dugaan keterlibatan mereka dengan kasus korupsi. “Berdasarkan data, kini sudah ada tiga ribu lebih pejabat yang berdiam di Sukamiskin. Jadi, penjara saat ini (diisi) bukan oleh orang biasa, melainkan orang-orang pintar. Jadi dalam pelaksanaan pilkada belum ada perbaikan secara signifikan,” kata dia  dalam dialog yang bertemakan refleksi awal tahun di akhir kepemimpinan menuju kepemimpinan yang baru, 

Selain itu, sambung Beddy, ada beberapa penyelenggara pemilu dibeberapa daerah juga terindikasi tidak netral terhadap salah satu pasangan calon yang maju dalam hajatan lima tahunan tersebut. Faktor tersebut digadang-gadang yang kerap memicu konflik. Semisal dengan melakukan verifikasi administrasi dan faktual yang terbatas waktunya. “Kalau verifikasi faktual dan verifikasi administrasi tidak maksimal, peluang konfliknya besar. Belum lagi parpol juga tidak maksimal dalam menjalankan perannya,” ucapnya.

Dengan begitu, Beddy merasa ada tiga faktor utama jika ingin melahirkan kepemimpinan yang berkualitas dan berintegritas. Yakni, bagaimana peran partai politik (parpol), penyelenggaraan pemilu dan masyarakat. Lalu, jika dilakukan evaluasi kepemimpinan, tolak ukurnya mudah, lihat apakah kebijakan yang dilakukan sudah sesuai dengan visi misinya ketika akan mencalonkan. “Jika tiga hal itu dibenahi, Insya Allah kita akan mendapatkan seorang kepala daerah yang berkompetensi, berkualitas dan berkapabilitas. Tetapi sebaliknya, jika tidak jangan harap,” kata Beddy.

(rez/b/ram)

Tags

Terkini