Pasangan calon (paslon) nomor dua ini memiliki sepuluh program unggulan di Pilwalkot Bogor 2018. Seperti mendorong tumbuh dan berkembangnya UMKM sebagai basis peningkatan ekonomi rakyat, pelatihan keterampilan masyarakat dan mengembangkan industri kreatif, mempermudah proses pengurusan perizinan dan dokumen kependudukan, pemberdayaan maksimal pelayanan Puskesmas dan Posyandu dan peningkatan anggaran pendidikan sampai denyan 30 persen.
Kemudian, pembenahan jalur kendaraan dan angkot (sumber kemacetan), pemanfaatan DAS Ciliwung Cisadane sebagai Eco-Sosiatourisme, mewujudkan sarana dan prasarana dasar wilayah sesuai dengan prinsip keseimbangan dan kesinambungan lingkungan hidup, tersedianya dan tercukupi kebutuhan pangan masyarakat serta membangun Pusat Seni dan Budaya Bogor.
Edgar mengatakan, dalam menjalankan pemerintahan yang baik, seorang pemimpin tidak boleh lah mengedepankan ego pribadi. Sehingga, ia pun tak mau banyak berjanji kepada masyarakat. “Tapi lihat saja implementasinya nanti. Intinya dalam mengambil kebijakan seorang pemimpin harus menggunakan panca inderanya. Jadi sebelum mengambil keputusan, harus didengarkan, dilihat, dirasakan dan dicium imbas dari kebijakan tersebut,” katanya.
Atas dasar itulah, Edgar meyakinkan jika kelak terpilih akan membangun wadah untuk menampung aspirasi warga sehingga komunikasi dengan pemerintah takkan terputus. “Insya Allah akan ada wadahnya. Jadi komunikasi antara pemerintah dan warga tidak akan terputus. Kearifan lokal harus tetap dijaga,” tutur Edgar.
Dalam kegiatan kampanye ini ada dua agenda yang dilakukan Edgar Suratman di Kecamatan Bogor. Pertama, melakukan silaturahmi dan menyapa warga di Kelurahan Curugindah dan Semplak. Kedua, penyebaran pamflet di Pasar Gunungbatu, Lampu Merah Simpang Yasmin, Terminal Bubulak dan Lampu Merah Loji.
(rez/b/els)