politik

Tata PKL, Edgar Kedepankan Kearifan Lokal

Kamis, 15 Maret 2018 | 10:30 WIB

-

METROPOLITAN - Calon wali kota Bogor nomor urut dua, Edgar Suratman, mengisi masa kampanye dengan blusukan ke Pasar Kebonkembang pada Selasa (13/3). Mengedepankan kearifan lokal jadi janji yang disampaikan pasangan Sefwelly Gynanjar Djoyodiningat itu untuk menyelesaikan persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL). Menurut Edgar, PKL merupakan salah satu penggerak ekonomi kerakyatan. Sehingga, keberadaan mereka tak boleh diberangus, melainkan harus ditata rapi agar tak mengganggu pengguna jalan. “PKL harus dibina. Pemerintah memang mesti tegas tapi harus mengedepankan kearifan lokal. Kalaupun akan ditertibkan, jangan sampai mengorbankan pihak tertentu,” kata Edgar.

Edgar menuturkan, penertiban PKL harus dilakukan dengan musyawarah dan melibatkan seluruh stakeholder. Seperti sebelum ditertibkan mesti ada tempat relokasi yang disediakan. Tentunya berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan. “Jadi mesti ada win-win solution. Sebab, mereka juga punya hak hidup. PKL itu adalah sektor ekonomi informal. Jadi di saat ekonomi belum stabil, sektor informal mesti bangkit,” ucapnya.

Edgar menambahkan, jika diberi amanah menjadi wali kota, pihaknya akan melakukan kajian untuk membangun hanggar pada beberapa titik untuk tempat berjualan PKL. “Ya itu dalam upaya pembinaan dan penataan PKL. Kenyamanan itu bukan hanya milik mal, tapi juga pasar tradisional. Perekonomian harus tumbuh dari bawah ke atas,” ujarnya.

Sementara salah seorang pedagang buah, Faisal, mengeluhkan kurangnya perhatian yang diberikan pemerintah kepada pedagang kecil. Dengan begitu, ia meminta jika terpilih nanti Edgar tidak sewenang-wenang melarang PKL berjualan. “Kami paham, ada aturan yang melarang untuk berjualan di trotoar atau di bahu jalan. Tetapi keluarga kita butuh makan,” singkatnya.

(rez/b/els/run)

Tags

Terkini