Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku belum bisa menjawab apakah ia akan maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurut AHY, pilpres itu membutuhkan konsoderasi. Artinya, pihaknya harus mendekatkan antara harapan, ekspektasi dan realita politik.
Suami Annisa Pohan ini mengatakan, Partai Demokrat dan partai-partai lainnya pun dihadapkan dengan Undang-Undang Pemilu yang di dalamnya membahas 20 persen kursi DPR RI. “Tunggu tanggal mainnya. Kita terus bekerja,” kata AHY saat melakukan #AHYngariungdiJabar di Masjid Biru Atthohirin, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin.
Menurutnya, tidak mudah bagi partai mana pun untuk mengusung kader-kader terbaiknya. Tetapi ini adalah kerja politik yang belum tuntas dan kita terus bekerja untuk menunjukkan apakah memungkinkan partai bisa menghadirkan tiket 20 persen. “Kalau tidak, tentunya kita akan bangun koalisi. Dengan siapa dan kapan momentumnya itu? Tunggu tanggal mainnya,” ucapnya.
Di sisi lain, dalam kegiatan #AHYngariungdiJabar ini, AHY juga mendapatkan sejumlah masukan dan aspirasi dari masyarakat. Salah satunya yang krusial adalah persoalan ekonomi yang diharapkan masyarakat dapat semakin baik. “Jadi banyak warga yang berharap mereka mempunyai penghasilan dan daya beli yang meningkat untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Makanya aspirasi ini akan kita bawa untuk diteruskan oleh wakil-wakil rakyat dari Partai Demokrat di DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota,” imbuhnya.
Adapun aspirasi-aspirasi yang disampaikan warga di 24 daerah yang ada di Jawa Barat lainnya, di antaranya kaitan pendidikan, kesehatan, kaum buruh yang mengharapkan peningkatan kesejahteraan hingga guru honorer yang ingin ditingkatkan status dan profesinya. “Selama seminggu ini aspirasi yang disampaikan cukup banyak dan banyak sekali bahkan. Kita juga berharap kepala daerah yang ada di Jawa Barat dapat ikut berpartisipasi menindaklanjuti persoalan-persoalan yang disampaikan warga kepada saya,” pungkasnya.
(rez/c/els/run)