Melalui momentum Hardiknas, pasangan calon nomor urut tiga Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim menyosialisasikan program Bogor Sakinah, Mawadah, Warahmah (Samawa) yang konsen terhadap persoalan pendidikan, baik untuk kaum ibu, pelajar maupun guru ngaji.
Program Samawa mendapat sambutan positif dari Angrum Puspasari, seorang guru honorer di Kota Bogor. Dirinya amat tertarik dan penasaran terhadap program tersebut. "Programnya bagus, bisa membantu warga Kota Bogor dalam meringankan beban masyarakat dari aspek pendidikan. Cuma tinggal angkanya saja yang pasti, seperti berapa nilai insentifnya. Terus menarik juga yang soal pendidikan untuk kaum ibu," ujar Angrum.
Menurut Angrum, program bantuan untuk pendidikan diharapkan bisa tepat sasaran, merata hingga ke pelosok wilayah Kota Bogor. Sebab, saat ini masih terdengar kabar bahwa bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran.
"Yang paling penting tepat sasaran serta merata ke seluruh pelosok wilayah Kota Bogor. Kalau boleh usul, tolong ada juga program sekolah Paket B/C, karena banyak anak yang putus sekolah. Program Samawa hanya untuk anak yang masih sekolah, gimana dengan nasib anak yang putus sekolah?" bebernya.
Selain mengapresiasi program, Angrum juga merasakan ada perubahan Kota Bogor saat dipimpin Bima Arya. Diharapkan ke depan setelah berpasangan dengan mantan pejabat KPK, Dedie A Rachim, Kota Bogor menjadi lebih baik.
"Periode sebelumnya Kang Bima sudah bagus tuh dalam menata kota lewat pembangunan taman. Nah sekarang tinggal mensejahterakan penduduknya aja sih gue rasa. Kang Bima pasti kepilih lagi," terangnya.
Jika pasangan Badra, terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota, Angrum berharap kepada keduanya dapat memberi perhatian lebih terhadap para guru honorer di Kota Bogor yang jumlahnya saat ini diperkirakan mencapai ribuan. Meski tidak bisa diangkat menjadi guru PNS, namun ia hanya menginginkan ada peningkatan kesejahteraan guru honorer.
"Tolong diperhatikan lagi guru honorer, minimal disejahterakan meskipun tidak setara dengan PNS. Minimal gaji cukup. Nah, kami harap sih untuk inpasing (proses penyetaraan sertifikat untuk guru) guru honorer dipermudah. Semoga saja Kang Bima-Dedie bisa wujudkan itu," tandasnya.
Selain Angrum, program beasiswa setiap tahun bagi pelajar berprestasi untuk kuliah di universitas dalam dan luar negeri pun turut direspons Rusdian Saleh. Menurutnya, program tersebut memang sangat dibutuhkan siswa yang memang ingin melanjutkan pendidikannya namun terbentur biaya.
"Saya sebagai mahasiswa melihat bahwa program beasiswa bagi pelajar berprestasi serta bagi siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas memang sangat dibutuhkan. Hanya tinggal teknis untuk mendapatkan beasiswanya saja bagaimana, apakah diajukan atau memang dipilih," ungkap Rusdi.
Menurut mahasiswa tingkat akhir itu, ada banyak yang perlu diperhatikan pasangan Bima-Dedie jika terpilih dalam kontestasi politik kepala daerah Kota Bogor nanti. Rusdi menginginkan pasangan muda tersebut dapat menjadi abdi untuk masyarakat.
"Warga Kota Bogor sebetulnya nggak minta yang muluk-muluk. Lancarkan saja segala urusan warga Bogor, nggak mesti penataan kota saja. Tetapi meningkatkan kualitas pelayanan seperti di pemkot, BUMD, kayak misal nyairin BPJS Ketenagakerjaan, ngurus KTP, akta lahir, paspor, SIM, STNK, NPWP dan pelayanan rumah sakit," pungkasnya.
(ads/dik/c/run)