Calon wali kota Bogor STS mengatakan, partai pengusung PDIP Kota Bogor memiliki delapan kursi DPRD dengan perolehan 84 ribu suara. Sementara PKB mempunyai 30 ribu suara. Jika digabungkan PDIP dengan PKB maka berjumlah 114 ribu suara. “Untuk pilwalkot 2018, kita pastikan dari 114 ribu suara gabungan 57 ribunya sudah bisa dikantongi,” ujar STS usai menggelar kampanye akbar di Lapangan Semeru, Kota Bogor.
Selain sokongan suara pemilih PDIP dan PKB, STS juga optimistis mendapat tambahan suara sekitar 60 ribu dari massa mengambang. Bagaimana caranya mengambil suara dari massa mengambang, tentunya tidak bisa diungkapkan karena itu merupakan strategi tim. Selama dua bulan masa kampanye, banyak warga dan kelompok masyarakat yang menyatakan dukungannya dan akan memilih Dadang-STS di pilwalkot Bogor 2018.
“Mereka memilih paslon nomor urut empat karena program dan kerja nyata. Sejumlah komunitas, forum keagamaan dan keyakinan juga kaum marjinal sudah memastikan masuk barisan pendukung kami,” ungkapnya.
Sementara calon wali kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata mengaku optimis dapat memenangkan mayoritas suara masyarakat Kota Bogor. Apalagi saat ini pasangan yang diusung PDIP dan PKB itu semakin dikenal masyarakat. Hal itu pun sejalan dengan elektabilitasnya yang perlahan naik.
Program yang selama ini digagas cukup jelas, kerjanya nyata dan realistis. Selain itu, dinilai berpihak pada kepentingan masyarakat. Dadang-STS membela kebutuhan atau kepentingan sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. ”Kami tetap konsen 35 persen. Saya juga sudah melihat dukungan yang signifikan saat ini. Karena sudah banyak masyarakat yang sudah mengenal juga paslon Dadang-STS. Saya optimis di ujung kami akan memenangkan pilkada,” pungkasnya.
(ads/dik/c/run)