Secara gamblang, politisi PDI Perjuangan tersebut juga mengatakan, petahana yang saat ini menjadi lawan politik Dadang-Sugeng dinilai tidak terlalu baik memimpin, dikuatkan dengan banyaknya persoalan yang saat ini mendera warga Kota Bogor. Dari mulai mangkraknya pembangunan Masjid Agung, buruknya tata kelola perusahaan transportasi daerah, hingga pembangunan rumah sakit yang harusnya menjadi prioritas warga malah gagal terbangun.
“Saya mengajak warga Kota Bogor untuk menjemput perubahan dengan pasangan calon yang bersih. Kemenangan harus direbut dengan semangat dan mengerahkan kekuatan untuk kemenangan DID-STS, ” kata Abdi dalam orasi politiknya di gelaran kampanye akbar, Dadang-Sugeng di Lapangan Semeru.
Didepan ribuan massa pendukung pasalon calon kepala daerah nomor urut empat, Abdi menyampaikan, saat ini sudah menjadi tuntutan zaman, menghadirkan calon kepala daerah yang yang memiliki latar belakang bersih untuk memimpin Kota Bogor.
“Satunya kata, tindakan dan perbuatan merupakan hal yang mutlak dimliki seorang pemimpin. Jadi, sampaikan kepada warga Kota Bogor untuk memilih pemimpin yang bersih, tidak memiliki catatan masa lalu buruk. Saya optimis, Dadang-Sugeng akan menang,” tandasnya.
Sementara, Calon Walikota (Cawalkot) Dadang saat menyampaikan pidato tanpa teks mengatakan, selama ini dirinya sudah blusukan ke banyak tempat, ke seluruh kelurahan Kota Bogor. Hampir semuanya menyampaikan keluhan. Seperti, soal pendidikan yang dirasa masih mahal, hingga layaan kesehatan yang belum memuaskan. Ketidakpuasan itu harus dijawab dengan perubahan. Perubahan itu hanya masyarakat sendiri nantinya yang akan menentukan di bilik TPS, pada 27 Juni 2018.
“Bila melihat peta, PDI Perjuangan yang memiliki 8 kursi di parlemen, dengan raihan suara tetap yang kurang lebih 84.000 dan PKB yang mempunyai 30.000 suara, jika di gabung maka berjumlah 114.000 suara. Belum suara mengambang yang di targetkan 60.000 suara. Dari DPT Kota 674,310 kita targetkan menang 35 persen,” tukasnya.
(ads/dik/c/run)