Kedatangan Jaro Ade memang sudah ditunggu ratusan warga sejak pukul 16:00 WIB. Sebelum berbuka, mantan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor ini berdiskusi ringan dengan warga. Jaro Ade juga memaparkan program unggulan yang diusungnya yaitu program Tujuh Pilar.
“Jika bapak jadi bupati, kami minta pembuatan indentitas seperti Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran dan KTP elektronik tidak lagi dipersulit. Apalagi harus ke Cibinong yang jaraknya jauh dari rumah kami di sini,” kata Rohman, salah seorang warga menumpahkan keluh kesahnya.
Kondisi tersebut memang tidak terbantahkan. Jarak dari Cigombong yang merupakan salah satu wilayah di ujung Selatan Kabupaten Bogor ini terbilang jauh dengan pusat kota di Cibinong. Bahkan warga di sana harus bangun dini hari atau sampai menginap jika akan mengurus identitas kependudukan. “Jika diberikan amanah nanti, semoga bapak (Jaro Ade, red) bisa memangkas jalur birokrasi ini,” sambungnya.
Keluhan tersebut direspons tegas Jaro Ade. Tak hanya memangkas birokrasi, dirinya bahkan akan membebaskan biaya administrasi kependudukan seperti pembuatan akta kelahiran dan pembuatan KK. “Saya ingin pemerintah kecamatan lebih fokus melayani masyarakat ke depannya. Jadi nanti seperti KTP elektronik cukup diambil di kecamatan,” kata Jaro Ade.
Usai menyerap aspirasi warga, dirinya juga ngajak warga menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan masing-masing. Terlebih di tahun politik yang sedang berlangsung saat ini. Setelah itu, Jaro Ade langsung berbuka di lokasi dialog dengan meminum air zamzam yang telah disediakan tuan rumah. Warga pun sempat mendoakan Jaro Ade agar diberi kelancaran.
(fin/dik/c/run)