METROPOLITAN - Persoalan pengangguran serta keterbatasan biaya pendidikan, terutama biaya kuliah, masih menghantui sebagian besar warga Indonesia, termasuk warga Kota Bogor. Mengatasi masalah tersebut, calon wali kota Bogor Bima Arya siapkan tiga jurus jitu meliputi setiap usaha besar wajib hukumnya mempekerjakan warga Kota Bogor, dorong peningkatan UMKM dan mengikis angka putus sekolah serta program beasiswa bagi warga tidak mampu dan berprestasi. Solusi itu yang ditawarkan politisi yang juga dikenal sebagai akademisi dalam acara ngawangkong bersama warga Kelurahan Kencana, Tanahsareal, Kota Bogor.
Pada kesempatan itu, Bima Arya didampingi wakilnya, Dedie Rachim, ditanya salah seorang remaja putri terkait cara menuntaskan atau mengurangi angka pengangguran di Kota Hujan. ”Pak, bisa dijelaskan nggak program untuk menuntaskan atau mengurangi angka pengangguran di Kota Bogor? Atau kita sebagai warga Kota Bogor itu tidak usah jauh-jauh cari kerja ke Jakarta gitu. Nah, bagaimana cara Bapak mengatasi hal itu?” tanya Rowdoh (25), lulusan S1 Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta yang tinggal di Kampung Kencana II, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, akhir pekan lalu.
Bima merespons positif pertanyaan tersebut bahwa terdapat tiga cara guna mengentaskan angka pengangguran di Kota Bogor. Pertama, setiap usaha besar wajib hukumnya mempekerjakan warga Kota Bogor. Kedua, meningkatkan UMKM di Kota Bogor agar maju. Ketiga, pihaknya mencegah warganya tidak putus sekolah. ”Jadi caranya ada tiga. Pertama, setiap usaha yang ada di Bogor terutama usaha yang besar, itu wajib hukumnya mempekerjakan orang-orang yang KTP-nya Kota Bogor,” papar Bima di hadapan warga Kencana.
Politisi PAN ini menegaskan jangan sampai setiap perusahaan besar yang berdiri di Kota Bogor mengabaikan serapan tenaga kerja warga Kota Bogor. ”Jadi nomor satu itu setiap usaha besar seperti restoran, hotel dan pusat perbelanjaan wajib hukumnya menyerap tenaga kerja warga Kota Bogor. Nanti akan dikoordinasikan dengan Dinas Tenaga Kerja, dengan perindustrian, camat dan lurah supaya warga diprioritaskan,” jelasnya.
Langkah kedua, sambung Bima, ia bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke depan akan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lebih ditingkatkan, khususnya dari sisi bantuan permodalan. Selain itu setiap UMKM yang berkembang dipastikan dapat menyerap tenaga kerja. ”Makanya setiap saya turun ke wilayah suka ingin ditunjukkan UMKM di wilayah yang sedang menggeliat apa. Misalnya UMKM kerupuk, mi golosor atau lempeyek, itu harus kita dorong. Insya Allah kita bantu permodalannya. Nah, di situlah akan menyerap lapangan pekerjaan,” jelasnya.
(ads/dik/c/run)