METROPOLITAN - Maju di ajang kontestasi politik seperti di pemilihan legislatif (Pileg) 2019 ternyata bukan pilihan yang semua orang mudah menerima. Hal ini juga dialami oleh salah satu tokoh muda Bogor yang aktif di dunia advokat, Jajang Purkon. Meski sempat tidak sepakat dengan pilihanya, sang keluarga akhirnya mengerti maksud baik Jajang maju ke parlemen Bumi Tegar Beriman. MENURUT Jajang, orang yang pertama kali menyatakan ketidaksepakatannya soal pilihan maju di Pileg 2019 adalah sang istri, Liza Erlina. Liza merasa politik penuh ketidakpastian sementara selama ini Jajang telah fokus di bidang hukum. Beruntung, ketidaksepahaman itu cepat menemukan titik temu. Penjelasan Jajang bisa diterima karena dirinya maju untuk kemaslahatan yang lebih luas. “Keluarga terutama istri awalnya tidak sepakat, setelah saya terangkan dan berjalannya waktu akhitnya menerima dan menjadi ikhtiar bersama,” kata Jajang kepada Metropolitan. Jajang menjelaskan, aktifitasnya selama ini sebagai advokat banyak memberikan bantuan hukum kepada masyarakat. Meski demikian, lelaki dua anak ini tidak lantas puas dan ingin terus memperjuangkan masyarakat secara lebih luas. Jalan parlemen dianggapnya menjadi salah satu media terwujudnya cita-cita tersebut. “Tangan kekuasaan yang digunakan dengan baik akan menghasilkan dampak yang baik bagi masyarakat. Saya ingin mengambil peran ini. Ketika sudah bergelut di advokasi, ada baiknya dibarengi dengan tangan kekuasaan agar semakin banyak masyarakat yang bisa diperjuangkan. Saya ingin menjangkau kemaslahatan yang lebih luas,” mantapnya. Jika terpilih nanti, Jajang ingin mengabdikan diri di Komisi I. Saat ini, dirinya maju lewat Partai Nasdem Kabupaten Bogor untuk kursi DPRD Kabupaten Bogor dari Daerah Pemilihan (Dapil VI). Jajang pun menceritakan awal ketertarikannya dengan partai besutan Surya Paloh tersebut. Baginya, Partai Nasdem memiliki keunikan yang mengedepankan politik tanpa mahar. Kondisi ini dianggap Jajang sejalan dengan semangatnya selama ini. “Ketertarikan dengan Nasdem belum lama memang. Saya memilih Nasdem karana unik, mengedapkan politik tanpa mahar. Ini sejalan dengan semangat saya. Jadi hanya mempersiapkan diri. Dengan tidak ada praktik transaksional ini bisa menjaga kualitas pribadi,” terangnya. Dengan keputusan maju, ia berharap bisa memperjuangkan masyarakat di Dapil VI. Untuk langkah sosialisasinya, dirinya lebih banyak memperkenalkan diri kepada masyarakat secara langsung atau door to door. “Minimal target saya bisa memperoleh suara 14.000 dengan kerja yang maksimal. Saat ini simpul-simpul juga sudah terbentuk dan siap bergerak,” tandasnya. (fin/b/sal)