politik

Projo Bogor Membelot Dukung Prabowo

Kamis, 25 Oktober 2018 | 08:31 WIB
arifin/metropolitan

METROPOLITAN - Sejumlah relawan pendukung Jokowi di Bogor yang mengaku tergabung dalam Projo (Pro Jokowi), mengambil sikap untuk berpindah dukungan ke pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di pemilu 2019. Aksi pindah dukungan ini disebabkan lantaran mereka merasa kecewa dengan kinerja pemerintahan saat ini yang jauh dari nawacita. Aksi pindah dukungan ini ditandai pelepasan atribut kaos Projo yang dikenakan relawan dengan memasukkannya ke boks bertuliskan relawan kardus menyusul pernyataan Jokowi tentang relawan kardus. Selanjutnya, kaos relawan Projo diganti dengan kaos bertuliskan Indonesia Muda dan mendeklarasikan diri mendukung pasangan Prabowo- Sandi. “Mencermati dinamika Projo dan situasi politik nasional jelang  pemilu 2019, kami sebagian pengurus Projo Kabupaten dan Kota Bogor beserta jajaran sudah tidak lagi mau mendukung pencalonan Jokowi sebagai capres di 2019, dikarenakan Jokowi yang sudah dimandatkan menjadi presiden pada 2014 sampai saat ini tidak menjalankan nawacita. Harapan masyarakat semakin pupus dan keterhimpitan ekonomi yang semakin dirasakan rakyat Indonesia,” kata mantan relawan Projo yang kini menjabat Ketua Indonesia Muda Jawa Barat, Sumiati, membacakan deklarasi. Awalnya, Sumiati mengaku bersama teman-teman yang lain memang mendukung Jokowi. Sebab ketika itu Jokowi berjanji akan merangkul rakyat kecil dan memberikan 10 ribu lapangan kerja. Janji-janji tersebut membuat dirinya dan yang lain mendukungnya. “Dulu kami memang mendukung Jokowi. Dikarenakan kami berharap sesuai janji beliau pada saat awal pencalonan menjadi presiden. Terlebih figur beliau yang seakan-akan merakyat. Kami berjuang sepenuh hati di bawah, berkeringat mencari dukungan waktu itu,” tuturnya. Di satu tahun kepemimpinan Jokowi, dirinya mengaku masih merasa bangga dengan perjuangan yang telah dilakukan untuk menyukseskan Jokowi. Namun di tahun kedua, Sumiati menilai mulai banyak kejanggalankejanggalan. “Sampai banyak sekali kejadian pemasukan tenaga kerja asing, di Kabupaten Bogor juga banyak. Lalu soal KTP warga negara asing yang cepat. Sementara kami warga Bogor mau membuat KTP itu berbulan-bulan, lho. Selalu dibilang tinta habis lah dan lainnya. Tapi anehnya, orang asing bisa langsung jadi,” ungkapnya. Atas kejanggalan-kejanggalan tersebut, Sumiati dan relawan lainnya mengambil sikap untuk pindah dukungan. Bagi mereka, sosok Prabowo yang berasal dari militer juga tidak serta-merta membuatnya menjadi otoriter seperti yang kebanyakan orang bilang. Prabowo dinilainya sangat membumi. “Dan satu lagi kenapa kami mendukung, karena ada Pak Sandi juga sebagai calon wakilnya. Secara ekonomi, pendidikan, wawasan memang layak didukung, dibanding calon wakil presiden yang sedang diusung Pak Jokowi,” pungkasnya. (fin/b/sal/run)

Tags

Terkini