METROPOLITAN - Jelang pelantikan pada 6 Juni 2019, pasangan Bima Arya-Dedie Rachim (Badra) tengah menyiapkan sejumlah langkah sebelum resmi dilantik sebagai wali kota-wakil wali kota Bogor periode 2018-2023. Salah satu yang disiapkan yakni pembentukan titransisi dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Tak hanya itu, Bima juga tengah mengusulkan perombakan kabinet. WAWANCARA : Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto bersama Walikota Bogor Bima Arya usai meresmikan gedung Polresta Bogor Kota di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, kemarin. Foto:FADLI/METROPOLITAN Bima mengaku saat ini sedang membentuk tim transisi pemerintah periode ke depan.
Penyusunan tim transisi tentunya tidak sendiri, tetapi bersama Wakil Wali Kota Bogor terpilih Dedie. Tidak hanya tim transisi, dirinya juga tengah menyusun RPJMD. Ketika pemerintah yang baru mulai berjalan, RPJMD termasuk visi dan misi yang bisa langsung diakselerasikan.
Dengan hadirnya tim transisi ini, ia berharap dapat langsung bekerja karena telah mengetahui program apa saja yang dapat segera dieksekusi. “Di mana kantor transisinya tidak bisa menyebutkan. Intinya kita sedang membetuk tim teransisi dan RPJMD,” ujar Bima. Bima menambahkan, untuk perubahan kabinet tidak harus menunggu pelantikan. Saat ini juga bisa. ”Dalam waktu dekat ini bakal ada pelantikan dan penggantian pejabat.
Nama-nama yang diusulkan tinggal menunggu hasilnya nanti,” ungkapnya. Menunggu delapan bulan pelantikan, ia juga membenarkan bahwa Wakil Wali Kota Dedie bekerja di staf ahli gubernur Jabar. Itu pun permintaan langsung Gubernur Ridwan Kamil agar Dedie masuk tim penanganan masalah antikorupsi. ”Saya mendukung, apalagi masih ada waktu luang. Toh nantinya bisa menjembatani permasalahan Kota Bogor ke tingkat Jabar,” pungkasnya. (ads/b/sal/run)