politik

Pemilih Tradisional Di Bogor Capai 70 Persen DEEP Cerdaskan Generasi Milenial Lewat Kursus Demokrasi

Senin, 24 Desember 2018 | 07:14 WIB

METROPOLITAN - Sekitar 70 persen pemilih di Kabupaten Bogor termasuk pemilih tradisional, sisanya pemilih modern. Melihat fakta tersebut, Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) ikut mengambil bagian dalam mencerdaskan pemilih dengan mengadakan kursus demokrasi. Menurut Direktur DEEP Yusftriadi, pemilih modern masuk pada kelas pemilih yang sudah mengetahui alasan memilih. Misalkan, ia memilih karena mengetahui rekam jejak atau program yang akan diusung calon. Sementara pemilih tradisional cenderung tidak memiliki alasan kuat dan biasanya terpengaruh faktor lingkungan. “Pemilih modern itu masuk pemilih yang sudah tau alasan memilih. Apapun alasannya, mereka sudah beralasan. Kalau ditanya kenapa memilih calon ini dan jawabannya karena banyak yang milih, itu masih masuk pemilih tradisional,” terangnya. Menurut Kang Yus, mencerdaskan atau menjadikan pemilih menjadi pemilih modern memang bukan hal mudah. Di samping faktor pendidikan dan kurangnya sosialisasi, faktor wilayah yang sangat luas di Kabupaten Bogor juga menjadi kendala. Meski demikian, Kang Yus bersama sejumlah organisasi yang fokus menggarap isu demokrasi dan kepemiluan mulai mencoba melakukan program pendidikan politik. Bersama Lembaga Visi Nusantara Maju, DEEP akan membuka kursus singkat tentang demokrasi ke pemilih pemula atau pemilih milenial. ang Yus menjelaskan, kursus singkat ini dirancang dalam dua pertemuan. Satu kali pertemuan berdurasi selama lima jam dan akan diisi dua pokok bahasan. Selain diberi pemahaman soal teori politik, peserta juga diberi pengetahuan soal langkah apa yang harus dilakukan setelah mengikuti kursus. Salah satunya ikut menyebarkan pengetahuan tentang politik dan kepemiluan kepada masyarakat secara lebih luas. “Sulit memang mencerdaskan atau menjadikan pemilih modern. Tapi deep akan mencoba melangkah lewat program pendidikan politik melalui kursus singkat ke pemilih milenial. Kami berharap program ini berkesinambungan sehingga program pendidikan politik bisa terus berjalan,” pungkasnya.  (fin/b/els)

Tags

Terkini