politik

Satu Jiwa Bersama Warga

Rabu, 20 Maret 2019 | 10:49 WIB

Nama Ravindra Airlangga terbilang hangat di Kabupaten Bogor. Bagaimana tidak, meski dikenal sebagai daerah pemilihan (dapil) ’neraka’, politisi muda Partai Golkar itu berani mengambil langkah maju. Ravindra mantap mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI demi memperjuangkan aspirasi warga.

METROPOLITAN - Bagi Ravindra, Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang amat spesial. Sejak kecil, ia sering diajak sang ayah, Airlangga Hartanto, yang kini duduk di pucuk pimpinan Partai Golkar untuk berkeliling dalam pelbagai kegiatan sosial di masyarakat.

Aktivitas tersebut yang kemudian membuat caleg nomor satu itu merasa sangat dekat dengan Bumi Tegar Beriman.

“Saya dari kecil sering dibawa ke sini (Bogor, red), jadi sudah merasa bagian dari Bogor. Ayah juga berangkat dari sini. Bisa dibilang saya punya keterikatan, baik lahir maupun batin dengan Bogor,” tutur Ravindra.

Keputusan maju bertarung di ajang kontestasi lima tahunan ini bukan tanpa alasan. Ravindra berkomitmen memperjuangkan aspirasi warga yang selama ini disampaikan ketika dirinya turun ke tengah-tengah masyarakat, senapas dengan kebijakan Presiden Joko Widodo.

“Beliau merupakan salah satu tokoh idola saya dalam politik pemerintahan. Orangnya tidak banyak bicara tapi lebih banyak bekerja demi rakyat,” kata Ravindra.

Tak lupa, sebagai tokoh muda, Ravindra juga fokus menggarap isu-isu kaum milenial agar suara mereka bisa lebih didengar. Bahkan bisa dibilang Pak Jokowi ini merupakan bapak pembangunan pascareformasi.

“Selama ini saya dan tim terus keliling bertemu masyarakat Bogor, mendengarkan aspirasi mereka dan kami tampung sebagai dasar perjuangan ke depan. Bisa dibilang mencontoh blusukannya Pak Jokowi,” terangnya. Untuk para milenial, Ravindra ingin semua potensi yang ada terserap maksimal. Milenial Kabupaten Bogor harus memiliki daya saing dengan menyediakan pelbagai saluran dan wadah pelatihan.

“Contoh saja, banyak sekali aktivitas ekonomi C yang bisa digarap pemuda saat ini. Ini bisa dimaksimalkan untuk menyerap milenial di ekonomi digital ini. Butuh pelatihan-pelatihan dan harus didorong,” pungkas Ravindra. (fin/yok/ run)

Tags

Terkini