politik

BPN: Jokowi Game Over

Kamis, 21 Maret 2019 | 09:15 WIB

METROPOLITAN - Survei Litbang Kompas bikin dua kubu memanas. Meski hasil survei memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, namun persentase selisih dengan Prabowo-Sandiaga semakin tipis. Badan Pemenangan Nasional (BPN) pun menganggap Jokowi tidak mungkin menang alias game over. LITBANG Kompas merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di pilpres 2019, sebulan sebelum hari pencoblosan. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Menurut Juru Bicara BPN Andre Rosiade, survei itu memastikan Jokowi decline dan sudah di bawah 50 persen. “Kalau di bawah 50 (persen, red) sudah nggak mungkin menang ya. Karena gini, ini tren berarti Pak Jokowi sudah tren turun terus. Pak Prabowo naik terus,” katanya. Menurut Andre, survei Kompas memberi sinyal bahwa Prabowo akan menang pada pilpres 2019 nanti. Andre menilai Jokowi sudah ’game over’. ”Yang ketiga ini perlu tahu, Kompas sebagai grup besar sudah berikan sinyal kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa 17 April besok presiden Indonesia akan diganti dari Jokowi ke Prabowo Subianto. Intinya apa? Litbang Kompas memberikan pemberitahuan bahwa Pak Jokowi game over,” ujar Andre. Berdasarkan survei itu, Prabowo unggul di kalangan pemilih pemula (gen Z) dan pemilih intelektual. Andre menyebut pemilih dengan akal sehat dan rasional. Ia pun meminta para relawan terus menggencarkan kampanye door to door. ”Caranya kami untuk meyakinkan pemilih Prabowo itu bahwa kami sudah meyakinkan seluruh pendukung Prabowo, mulai relawan pendukung lalu seluruh kader partai itu, mulai sekarang lebih rajin turun ke dapil, temui masyarakat, door to door datang ke rumah masyarakat. Ajak masyarakat untuk memilih Prabowo,” tutur Andre. Menanggapi hal tersebut, TKN Jokowi-Ma’ruf menilai hal itu terjadi karena masyarakat kerap menerima informasi hoaks. ”Ya kalau penurunan elektabilitas sih saya rasa bukan ya. Hanya saja ketertinggalan kami di beberapa titik-titik. Itu sejauh kami melakukan pembahasan. Dan kami lihat langsung di lapangan, faktanya itu terjadi karena informasi hoaks yang diterima masyarakat,” kata Jubir TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Garda Maharsi. Garda kemudian menanggapi terkait elektabilitas Jokowi yang sebelumnya disebut unggul di Jabar, tetapi saat ini sudah disalip kembali oleh sang penantang. Ia mengatakan, penurunan suara tersebut karena penyebaran hoaks yang masif. ”Ya faktanya seperti itu. Jadi memang ada upaya sistematis yang dilakukan tim BPN 02 dengan berusaha memperkuat basis para suporter mereka yang sudah loyal pada mereka itu diperkuat. Hanya saja kemudian diisi untuk bergerak di masyarakat dengan menyampaikan berita-berita yang bohong, informasi yang salah. Yang itu di luar urusan pemenangan pilpres itu hal yang tidak baik bagi demokrasi kita ke depan,” kata Garda. (dtk/els/run)

Tags

Terkini