METROPOLITAN - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berang bukan kepalang lantaran Ani Yudhoyono di-bully warganet yang disebutnya ’buzzer setan gundul’. Karena hal itu, ia menyatakan berhenti mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno per hari ini.
”Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI,” tulis Ferdinand di akun Twitter-nya.
Saat dimintai konfirmasi, Ferdinand membenarkan cuitannya itu. Ia mengaku tak terima jika bully terhadap Demokrat malah menyasar Ani Yudhoyono, yang tengah menderita kanker darah. Ferdinand menunjukkan tangkapan layar akun Twitter yang mem-bully Ani Yudhoyono. Salah satu warganet terlihat mencolek akun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menuliskan kalimat ’Bini loe dah sembuh mbang @SBYudhoyono?’.
Atas perilaku ’buzzer setan gundul’ itu, Ferdinand menyatakan berhenti mendukung Prabowo-Sandi. Ia mengaku tak bakal mendukung Prabowo sekalipun ketum Partai Gerindra itu nantinya ditetapkan sebagai pemenang pilpres 2019. “Ya saya mundur! Saya tidak mau dukung lagi meskipun Prabowo yang akan ditetapkan sebagai pemenang. Buzzer-buzzer-nya tidak punya perikemanusiaan,” tegas Ferdinand.
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi meminta Ferdinand tak reaktif. ”Ya menurut saya terkait pernyataan Bang Ferdinand mau berhenti dukung Prabowo ya itu hak pribadi dia lah. Tapi kalau yang menjadi dasar dia berhenti dukung Prabowo karena ada buzzer yang mem-bully Ibu Ani, saya kira sebaiknya jangan terlalu ditanggapi secara reaktif berlebihan ya,” kata juru bicara Bidang Advokasi BPN, Ali Lubis.
Ali dan Ferdinand tergabung dalam Bidang Advokasi BPN. Sebagai rekan, Ali Lubis memberi saran soal cara menyikapi buzzer. ”Karena yang namanya buzzer itu kan kita nggak tahu persis siapa orangnya dan maksudnya apa? Apalagi kita tahu betul ya di mana Bang Ferdinand ini juga kan aktif bermedsos, seharusnya dia paham betul soal buzzer, terlebih dia juga secara pribadi pernah mengalami bully-an dari buzzer-buzzer, bahkan sampai akunnya pun dibajak,” ucap Ali.
Jubir BPN Andre Rosiade mengaku aneh atas sikap Ferdinand yang mundur karena buzzer. Meski demikian, ia menghormati keputusan itu. Terlepas dari itu, Andre mendoakan Bu Ani lekas sembuh dari kanker darahnya. ”Menjadi aneh ada akun yang tidak dikenal mem-bully Bu Ani lalu ada yang teriak-teriak tidak mendukung Prabowo-Sandi. Itu hak Anda kalau mau dukung atau tidak, kami menghormatinya. Tapi tolong dong, jangan main drama dengan cari pembenaran bully-an akun tidak dikenal,” sebut Andre. (dtk/els/run)