politik

KIB Fokus Tuntaskan Program PATEN

Kamis, 17 November 2022 | 12:01 WIB
KOALISI: Jajaran partai politik tergabung dalam KIB. Koalisi Ini mengklaim fokus menuntaskan pembahasan program kerja koalisi yang terangkum dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). /Ist

METROPOLITAN - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) meng­klaim fokus menuntaskan pembahasan program kerja koalisi yang terangkum dalam Program Akselerasi Transfor­masi Ekonomi Nasional (PA­TEN). Koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lebih memilih pendekatan program dibanding pende­katan nama capres. Pendekatan KIB dinilai akan membawa Indonesia dalam era baru pemilihan umum yang lebih sehat. Terutama dengan hadirnya calon-calon pemimpin yang memiliki visi dan misi ketimbang men­jual persona semata. ”Golkar komitmen mendukung gaga­san PATEN,” jelas Melkiades, Selasa (15/11). Menurut Melkiades, partainya telah membahas komitmen itu dalam kegiatan resmi partai. Bahkan, seluruh kader Golkar dari pusat hingga daerah telah menyepakati itu. ”Sudah diba­has bersama dalam pertemu­an DPP Partai Golkar, DPD Partai Golkar I dan DPD Partai Golkar II se-Indonesia. Juga, Fraksi Partai Golkar DPR, Par­tai Golkar DPRD Provinsi dan Partai Golkar DPRD II se-In­donesia,” tegasnya. Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan, KIB mengetengahkan PATEN sebagai visi misi KIB. Program PATEN menjadi andalan tiga parpol untuk menyukseskan tiga kunci kesejahteraan na­sional, yakni sehat manusia­nya, sehat ekonominya dan sehat buminya. ”Sampai hari ini belum ada parpol di luar KIB yang me­nawarkan program ke depan. Tidak Ada. Bahkan yang sudah melakukan pengumuman (capres) juga belum meny­ampaikan apa-apa,” ujar Air­langga dalam Temu Koordi­nasi Nasional KIB di Makassar, Minggu (6/11). Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Per­ludem), Fadli Ramadhanil, mengatakan, pemilih zaman sekarang akan melihat sosok yang punya ide dan siap mengeksekusi ide tersebut. “Pemilih yang tahu, kemu­dian jalannya proses kon­testasi akan mulai berpikir ide apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikan per­soalan bangsa dan siapa yang punya ide serta akan kita uji,” kata Fadli, Selasa (15/11). Menurutnya, partai politik maupun koalisi mengusung pasangan calon terlebih dulu, baru gagasan. Namun, lang­kah KIB ini dimaklumi seba­gai bentuk kerja sama men­gumpulkan suara untuk men­capai ambang batas presiden­tial threshold (PT). KIB me­miliki ‘tiket emas’ untuk membawa paslon mereka. Namun, apa pun cara yang dilakukan parpol atau koa­lisi, menentukan capres atau gagasan dahulu. Semua harus berdasarkan aspirasi rakyat. “Semestinya dalam situasi sekarang harus berpikir bahwa pemilih semakin paham dan tahu persoalan yang dihada­pi bangsa. Mereka pun mulai berpikir akan melakukan apa,” ujar Fadli. (rm/feb/py)

Tags

Terkini