Dilansir dari laman bandung.go.id. Gedung Sate ini di bangun tahun 1920 – 1924, dan dirancang oleh tim yang dipimpin oleh Ir. J. Gerber, Eh. De Roo, dan G. Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng yang diketuai oleh V.L. Sloors.
Penataan bangunan Gedung Sate ini berpola simetris, dengan elemen lengkungan berulang-ulang, menciptakan ritme yang indah dan unik.
Selain itu pada bagian puncak atap gedung terdapat ornamen berbentuk enam tusuk sate, yang melambangkan biaya pembangunan Gedung Sate sebesar 6 juta Gulden pada masanya.
Ornamen inilah yang kemudian membuat masyarakat mengenal bangunan ikonik tersebut dengan sebutan “Gedung Sate”.
Baca Juga: Liburan ke Solo? Ini 5 Destinasi Wisata Populer yang Wajib Masuk Daftar Kunjungan!
2. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau disingkat dengan Monju, terletak di Jalan Dipati Ukur No. 48 Kota Bandung.
Monumen dengan model bangunan berbentuk bambu runcing yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern, berdiri di tanah seluas ± 72.040 m² dan luas bangunan ± 2.143 m².
Tempat ini jadi bukti peralanan perjuangan rakyat Jawa Barat sejak masa kerajaan, masa pergerakan, periode kemerdekaan, hingga upaya mempertahankan kemerdekaan melawan penjajahan Belanda, Inggris, dan Jepang.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Hits di Pangandaran: Mudah Dijangkau dan Murah Buat Liburan Akhir Tahun
Museum Sri Baduga diambil dari nama seorang Raja Agung Kerajaan Sunda yang beragama Hindu di Jawa Barat.
Bangunan ini berlokasi di Jalan BKR tepatnya di sebrang Taman Tegallega Kota Bandung.
Museum ini memamerkan berbagai macam koleksi benda bersejarah dan benda antik yang bernilai seni tinggi, seperti koleksi arca pada zaman megalitik, pakaian adat, perkakas, permainan, dan alat musik tradisional.