berita-utama

Arti Gambar Semangka Untuk Palestina, Simak Sejarahnya Disini!

Jumat, 3 November 2023 | 08:08 WIB
Salah satu unggahan Semangka Untuk Palestina yang menyebar di media sosial. (Bing Image)

Larangan penggunaan bendera Palestina kemudian dicabut pada tahun 1993 seiring dengan adanya Perjanjian Oslo (Oslo Accord) untuk perdamaian Israel dan Palestina yang ditandatangani oleh PM Israel Yitzhak Rabin dan Ketua PLO (Palestine Liberation Organization) Yasser Arafat dan disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, sebagaimana dilansir Britannica.

Baca Juga: Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo, Tingkatkan Literasi Digital Hadapi Pemilu 2024

Namun, perjanjian perdamaian ini banyak dilanggar pada tahun 1996 seiring dengan taktik Netanyahu mempercepat pemilu Israel untuk menjegal upaya kemerdekaan Palestina.

Kendati Sliman Mansour tidak menggerakkan seniman lain perihal karya lukisan, cerita tentang semangka ternyata menginspirasi seniman lainnya di tahun-tahun berikutnya. Salah satunya, Khaled Hourani.

Ia melukis sepotong semangka untuk proyek bertajuk "Subjective Atlas of Palestine" pada tahun 2007.

Baca Juga: Raden Gani Muhamad Ajak ASN Kota Bekasi Ikrarkan Netralitas Pemilu 2024

Ia menggambar buah itu setelah mendengar cerita versi Sliman Mansour. Proyek ini dipamerkan di negara-negara seperti Skotlandia, Prancis, Jordania, dan Mesir.

Setelah itu, seniman-seniman lainnya menyusul langkah Hourani untuk membuat karya semangka lainnya.

Belakangan ini, penggunaan bendera Palestina kembali mendapat kecaman. Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, menginstruksikan polisi untuk menyita bendera Palestina dari tempat umum.

Baca Juga: Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo, Tingkatkan Literasi Digital Hadapi Pemilu 2024

Kemudian pada bulan Juni dibuat rancangan undang-undang yang melarang penggunaan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, yang menurut laporan media Israel Haaretz telah mendapat persetujuan awal dari Knesset (parlemen Israel).

Sebagai tanggapan atas rancangan undang-undang tersebur, Zazim, sebuah organisasi perdamaian akar rumput Arab-Israel, memasang bendera Palestina – dalam bentuk semangka – di sekitar selusin layanan taksi Tel Aviv. Amal Saad adalah warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.

"Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri," kata Amal.

Baca Juga: Laporkan Hasil Reses, DPRD Kota Bogor Terima Banyak Aspirasi Perbaikan Jalan hingga RTLH

Menargetkan seniman dan karya dalam kecaman adalah salah satu taktik yang digunakan oleh penjajah Israel untuk menghapus identitas rakyat Palestina.

Halaman:

Tags

Terkini