Saryuni mengatakan bahwa saat tiba di kantor P2TP2A Kabupaten Bogor Dokter Qory meminta pertolongan karena takut terhadap suaminya.
“Ya dia (bilang) takut aja ama suaminya. Dia bawa hanya baju saja. Dia jalan kaki (dari rumahnya). Nah, dia tau untuk mencari perlindungan ke kita. Jadi waktu itu dia nggak mau ke rumah kerabatnya dan langsung ke TP2TPA,” ucapnya.
Usai berada di rumah salah satu relawan P2TP2A Kabupaten Bogor, Suryani menyampaikan bahwa pihaknya harus secara perlahan untuk berbicara kepada Dokter Qory meningkat kondisinya yang belum stabil.
Suryani menyebutkan bahwa sejak awal Dokter Qory tidak berkenan untuk melaporkan suaminya dengan alasan masih terlalu sayang dan tidak ingin suaminya mendapatkan masalah.
“(Malam sebelum pelaporan) aja sebenernya dia juga masih belum mau (buat laporan), nah tadi pagi LKSA kami mengajak ngaji saya berdoa dengan anak yatim dan akhirnya dokter Qory terbuka dan mau ke kantor polisi. Saya langsung telepon kantor untuk menyediakan bukti. Kita langsung janjian ke Kanit PPA,” bebernya.
Hingga saat ini Dokter Qory masih berada di Mako Polres Bogor untuk sementara waktu, bersama dengan 3 orang anaknya.
Baca Juga: Jelang Akhir Jabatan, Bupati Bogor Iwan Setiawan Utak-atik Kursi Pejabat Eselon II
Beriringan dengan hal tersebut Dokter Qory juga perlahan menyembuhkan luka-lukanya baik fisik maupun mental.
“Kelanjutannya menurut dia mau tinggal di Unit PPA Polres Bogor. Anaknya mau dibawa ke sini semua,” tandasnya. (Devina Maranti)