berita-utama

Waduh! Covid-19 Varian JN 1 Sudah Masuk Indonesia, Kemenkes Temukan 41 Kasus, Kenali Gejalanya

Minggu, 24 Desember 2023 | 18:58 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. Saat ini ditemukan 41 kasus varian JN.1 di Indonesia. (Dok Getty Images )
 
METROPOLITAN.ID - Masyarakat Indonesia diminta waspada karena adanya Covid-19 varian baru yang masuk ke Indonesia.
 
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendeteksi total 41 kasus Covid-19 varian JN 1 di Indonesia sampai saat ini.
 
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 varian JN1 diperoleh dari data Kemenkes sampai dengan minggu kedua bulan Desember.
 
Baca Juga: Innalillahi... 12 Pekerja di Morowali Sulteng Tewas Akibat Ledakan Tungku Shelter Pabrik Pengolahan Nikel
 
“Yang JN 1 memang mencapai 43% dari total sampel yang kita ambil di minggu ke-2 Desember ini,” katanya dalam konferensi pers, dikutip Sabtu (23/12/2023).
 
Sebanyak 41 kasus Covid-19 varian JN 1 tersebut diperoleh dari dua kali pengambilan sampel di berbagai daerah, yakni pada 6-23 November dam 1-12 Desember lalu.
 
Dari periode pengambilan sampel 6-23 November, Kemenkes mendeteksi adanya 5 kasus varian JN 1, yang terbagi menjadi 2 kasus di Jakarta Utara, 1 kasus di Jakarta Selatan, 1 kasus di Jakarta Timur, dan 1 kasus di Batam.
 
Baca Juga: Parade Hutan Menyala ‘Luminous Journey’ di Taman Safari Bogor Diserbu Wisatawan
 
Sementara itu, dari periode pengambilan sampel 1-12 Desember, jumlah kasus varian JN 1 melonjak menjadi 36.
 
Jakarta Selatan menjadi penyumbang terbanyak dengan 36 kasus, disusul 3 kasus di Batam, 2 kasus di Jakarta Utara, dan 1 kasus di Jakarta Timur.
 
Budi juga menyebut bahwa puncak kasus Covid-19 varian JN 1 diprediksi akan berlangsung pada Januari 2024.
 
Baca Juga: Klarifikasi Bahlil Lahadalia Usai Jaketnya Ditarik Prabowo Subianto Saat Debat Cawapres
 
Hal tersebut disampaikannya berdasarkan pola penyebaran varian JN 1 yang kian dominan dalam penambahan kasus Covid-19 di Indonesia selama sepekan terakhir.
 
“JN 1 ini memang naik, tadinya hanya 1% ya,  di minggu kedua naik ke 19% hingga di minggu ketiga, kemudian di Desember ini sudah 43%,” katanya.
 
Budi menjelaskan, hal tersebut menunjukkan bahwa kenaikan varian JN 1 berlangsung pesat. Artinya, varian tersebut akan mendominasi kasus Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.
 
Baca Juga: Camat dan Lurah se- Kota Bogor Digembleng lewat Pembinaan, Bima Arya : Tugas di Wilayah Perlu Ilmu yang Besar
 
“Jadi kenaikannya dia pesat, artinya dia mendominasi varian yang ada.  Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya, begitu dia sampai 80%, di atas 80% itu peak-nya tercapai,” paparnya.
 
Sementara itu, Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), gejala varian ini mirip dengan penyakit lain yang seringkali muncul saat musim dingin seperti flu, pilek, atau infeksi saluran pernapasan.
 
Gejala Covid-19 dengan infeksi varian JN 1 Covid-19 meliputi:
 
Baca Juga: Tips Mempersiapkan Perayaan Tahun Baru 2024, Antisipasi dan Antusiasme untuk Momen Spesial Bersama Orang Terdekat
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Perubahan atau hilangnya rasa atau bau
  • Hidung mampet dan pilek
  • Kelelahan
  • 'Brain fog'
  • Sesak napas
  • Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan)
Itulah gejala Covid-19 varian baru JN 1 yang hampir sama seperti gejala Covid-19 pada umumnya. (*)

Tags

Terkini