berita-utama

Duit Pungli Capai Rp3,2 Miliar

Jumat, 20 Januari 2017 | 12:21 WIB

“Rata-rata Rp100 ribu. Segitu mah sudah lumrah. Sama-sama tahu lah susahnya nyari duit. Kalau dulu mendingan, penum­pangnya banyak. Beda dengan sekarang,” kata dia.

Data yang dihimpun Harian Metropolitan pada 2016, total armada bus yang keluar masuk Terminal Baranangsiang se­banyak 56.392 atau jika dirata-ratakan per harinya ada 89 bus yang keluar masuk. Ini khusus untuk bus AKDP yang terdiri dari bus besar dan minibus. Be­lum termasuk jumlah bus AKAP.

Jika dihitung-hitung, setoran sebanyak Rp100 ribu per bus jika dikalikan rata-rata bus maka dalam sehari perputaran uang­nya bisa mencapai Rp8,9 juta atau setahunnya mencapai an­gkat Rp3,2 miliar.

Koordinator Pengawas Ter­minal Baranangsiang Iwan Kurniawan mengakui adanya krisis penumpang. Untuk itulah pihaknya memberi keleluasaan untuk mencari penumpang dengan penambahan waktu ngetem selama 30 menit.

“Jadi kita mediasi mereka untuk menentukan batas waktu mangkal dan disepakati bahwa satu bus itu mangkal 35 menit,” katanya.

Jika tidak dilakukan seperti itu, maka menurutnya akan timbul gejolak antar-PO bus. Sehingga jalan yang adil me­mang diambil kesepakatan seperti itu. “Sekarang untuk menuju Bandung saja sudah bisa berangkat dari Leuwiliang. Mereka tidak datang ke sini lagi seperti dulu,” tuturnya.

Menyikapi adanya pungli, Ke­pala Dishub Kota Bogor Ra­khmawati meyakini hal itu ti­dak terjadi. “Tidak ada seperti itu, adapun 30 menit tersebut adalah kesepakatan dari setiap PO bus yang ada. Sedang­kan kita hanya lakukan pen­gawasannya saja,” tegasnya.

(mam/c/feb/run)

Halaman:

Tags

Terkini