berita-utama

Program Angkot Masuk Kampung Dikecam Pakar Tata Kota

Kamis, 16 Maret 2017 | 09:07 WIB

Menjawab itu, Bima Arya memastikan secara berta­hap angkutan di pusat kota akan berkurang dengan adanya program konversi angkutan dari tiga angkot menjadi satu bus.

“Setelah launching ini, 2-3 minggu tahap stikeri­sasi. Angkot yang sudah dipasangi stiker sudah bisa beroperasi sesuai trayek barunya menjadi feeder. Baru masuk ke konversi, kami beri waktu enam bulan persiapannya,” terangnya.

Informasi yang dihimpun, pasca peresmian program rerouting, sejumlah angkot yang sudah ditempeli stiker baru belum banyak berop­erasi sesuai trayeknya.

Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Bogor Jimmy Hutapea mengakui jika tujuh koridor utama yang dikhususkan dilalui angkutan massal sementara masih dilewati angkot. Karena, adanya ketidaksiapan dalam penye­diaan bus.

“Sekarang kami fokus ke pengaturan trayek yang berganti kode. Untuk trayek baru itu pengisian­nya setelah ada pengaturan terkait dengan adanya konversi. Karena busnya banyak belum siap, namun demikian angkot sekarang sudah ada beberapa yang telah beroperasi tetapi tidak semua,” ujarnya ke­pada Metropolitan.

Sementara itu, Ketua DPC Organisasi Angkutan Dae­rah (Organda) Kota Bogor Muhammad Ischak meni­lai dishub belum matang dalam mempersiapkannya, karena seharusnya papan petunjuk jalan dipersiap­kan sebelum penerapan rerouting. Sehingga pas­calaunching semua trayek sudah berjalan lancar. “Me­mang ini perencanaannya kurang matang. Kemarin itu hanya seremonial saja,” sindirnya.

(mam/c/feb/dit)

Halaman:

Tags

Terkini