Lebaran dan liburan. Dua hal itu memang sulit dipisahkan tiap kali momen Idul Fitri tiba. Faktanya, tidak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong membanjiri tempat wisata untuk mengisi waktu liburnya. Dari wisata modern sampai bernuansa alam, ramai disesaki pengunjung. Bila dihitung-hitung, dalam sehari ada puluhan ribu orang yang rela merogoh koceknya demi tradisi libur Lebaran.
Udara sejuk terasa mengibas rambut saat mengantre tiket di pintu masuk Panorama Pabangbon, Leuwiliang. Tempat wisata itu tengah kekinian di Kabupaten Bogor sejak dibuka pada Mei 2017. Apalagi saat libur Lebaran seperti sekarang. Para pengunjung sampai rela menerobos kemacetan demi menikmati pemandangan alam di wisata rumah pohon tersebut.
Tak tanggung-tanggung, saking padatnya, peningkatan jumlah pengunjung pada musim liburan ini bisa mencapai delapan kali lipat dari jumlah biasanya.
Pantauan Metropolitan, kemacetan mengular sepanjang hampir delapan kilometer, atau tidak jauh sejak dari kantor Kecamatan Leuwiliang. Kontur ketinggian jalan yang curam serta sempit memang menjadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan. Kendaraan roda empat yang melintas bergantian karena sempitnya jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan panjang. Belum lagi banyak kendaraan yang tersendat karena tidak kuat menanjak dan banyak sepeda motor yang harus berhenti karena masalah pada motornya.
Beberapa wisatawan yang dibonceng pun terpaksa turun dan mendorong sepeda motornya karena tidak kuat menanjak. “Nggak kuat ini motornya, nanjak banget. Istri saya sampai harus turun karena motornya nggak kuat naik bawa dua orang,” kata wisatawan asal Depok, Stefan (27).
Tak ayal, membeludaknya wisatawan yang datang ke Panorama Pabangbon jadi berkah tersendiri bagi warga sekitar yang dilalui pengendara. Seorang pedagang minuman, Devi (30), mengaku liburan Lebaran jadi waktu yang tepat meraup keuntungan dari penghasilannya menjual makanan dan minuman ringan. “Saya sampai pulang lagi ambil stok mi karena yang belinya banyak,” ujarnya.
Momen Lebaran ini memang jadi momentum menadah rupiah. Ini pun diakui pengelola Wisata Pabangbon. Jika biasanya pengunjung yang datang berkisar antara 70-100 orang, saat libur Lebaran kenaikannya justru delapan kali lipat.
“Sejauh ini, sejak libur Lebaran, hari ini (kemarin, red) itu paling besar jumlahnya. Sampai siang ini saja kisaran 700-an lah, lebih dari lima kali lipat peningkatannya. Padahal hari sebelumnya masih normal, masih biasa saja,” ungkap Kepala Petugas Wisata Perhutani Panorana Pabangbon Ujang Sudayat.
Untuk tiket masuk sendiri, Ujang mengakui adanya kenaikan tarif. Jika hari biasa dibanderol Rp15 ribu per orang, untuk libur Lebaran ini harga tiketnya naik menjadi Rp20 ribu per orang.
Menurut Ujang, harga tiket itu belum termasuk biaya berswafoto di tiap wahana. “Ada tarif tambahan mulai dari Rp5 ribu sampai Rp10 ribu. Sedangkan mulai 15-21 Juni, kami berlakukan tarif masuk Rp20 ribu per orang. Untuk parkir mah sepeda motor Rp10 ribu, mobil Rp20 ribu,” bebernya.
Bukan cuma wisata Pabangbon saja yang dibanjiri pengunjung. Penelusuran Metropolitan di empat lokasi wisata lainnya di Kota/Kabupaten Bogor juga sama. Seperti di The Jungle Waterpark, Wisata Jungleland Sentul, Kebun Raya Bogor (KRB) dan Taman Wisata Matahari (TWM). Banyak pengunjung yang memadati lokasi wisata hingga rela mengular demi mendapat tiket.
The Jungle Waterpark misalnya. Menurut General Manager The Jungle Waterpark Firanto, puncak kenaikan jumlah pengunjung sudah terjadi mulai H+2 hingga H+4 Lebaran yang mencapai 500 pengunjung sampai 800 pengunjung.
Untuk harga tiketnya, Firanto mengaku menaikkan dari harga normal Rp85 ribu menjadi Rp100 ribu. “Kita kasih diskon hingga 35% untuk pembelian tiket menggunakan kartu kredit atau debit dan member merchant,” jelasnya.
Selain itu, menurut salah seorang pengunjung The Jungle Waterpark asal Jakarta, Amira, berlibur di tempat ini lebih terjangkau. “Cukup bawa uang Rp500 ribu sudah bisa beli tiket masuk Rp375 ribu dan beli makan di dalam. Makanannya pun murah-murah ya,” kata Amira.