Sedangkan untuk dewan jurinya, Lieus mengamanahkannya kepada Cendekiawan Muslim Komaruddin Hidayat sampai penulis novel Dewi Lestari.
Baca Juga: Lieus Shungkarisma: Kepala BPIP Bikin Pemerintahan Jokowi Anti Islam
5. Kecewa kepada Ahok, Mendukung AHY-Sylvi
Pada tahun 2016, Lieus yang sejatinya pernah mendukung Jokowi untuk Pilpres 2014, tak secara otomatis mendukung Ahok-Djarot dalam Pilgub DKI 2017. Dia mengaku kecewa dengan kepemimpinan Ahok yang dia nilai bermasalah.
Menurutnya, dalam kasus RS Sumber Waras, dia menganggap Ahok sudah menyelewengkan uang pajak rakyat.
Maka dari itu, pada Pilgub DKI 2017, dia mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Dukungan itu dia buktikan melalui deklarasi relawan Barisan Teman Agus-Sylvi (BATAS).
Baca Juga: Reklamasi Teluk Jakarta Dihentikan, Lieus: Ini Pelajaran Buat Ahok
Melalui BATAS, Lieus berjuang menggalang suara masyarakat Tionghoa untuk Agus-Sylvi. Meskipun pada akhirnya paslon yang dia dukung itu tersingkir.
6. Jadi aktivis #2019gantiPresiden
Pada 2018 dia kembali berbalik arah. Jika pada 2014 dia mendukung Jokowi, maka pada 2018 dia justru ikut menjadi bagian gerakan #2019GantiPresiden.
Lieus merasa kecewa dengan kepemimpinan Jokowi selama menjadi presiden. Sehingga dia memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Dukungan itu, Lieus buktikan dengan menjadi Koordinator Forum Aspirasi Rakyat (FAR). Forum ini berisi tokoh Tionghoa dari beragam profesi yang mendukung paslon 02 Prabowo-Sandi.
Bukan hanya sampai di situ saja. Guna menggelorakan gerakan #2019GantiPresiden, dia juga ikut membuat video clip lagu #2019GantiPresiden bersama tokoh pro Prabowo lainnya, seperti Ahmad Dhani dan Fadli Zon. Semenjak itu, Lieus selalu nampak hadir dalam sejumlah acara kampanye dan deklarasi 'klaim' kemenangan paslon 02 Prabowo-Sandi.
7. Dipolisikan Atas Tuduhan Makar