METROPOLITAN - Pemerintah kota (pemkot) berencana membatasi pemakaian Lapangan Sempur untuk aktivitas warga. Alasannya, lapangan yang sebentar lagi diresmikan itu menggunakan rumput mewah yang sengaja diimpor dari Manila, Filipina.
Dalam seminggu, lapangan ini hanya boleh dibuka selama tiga hari dan sisanya akan kembali ditutup untuk pemeliharaan rumput. “Lapangan ini kan rumputnya cukup berkualitas dari Manila. Jadi selama ditutup itu dilakukan pemeliharaan dan warga tidak boleh bermain bola,” ungkap Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Yadi Cahyadi.
Namun jika ada masyarakat yang hanya ingin sekadar duduk atau berfoto-foto di atas rumput tersebut, kata dia, diperbolehkan. “Pemeliharaannya itu kan nggak seharian, paling pagi, siang dan malam. Di sela-sela itu warga boleh duduk di lapangan. Kalau main bola kan riskan rusak, nanti sia-sia pemeliharaannya,” ujar dia.
Untuk pemakaian lapangannya, warga juga harus mengajukan izin. Hanya setengah lapangan yang diperbolehkan untuk dipakai. “Kalau semuanya dipakai untuk main bola, nanti kasihan warga lain yang ingin bersantai duduk-duduk di lapangannya. Jadi cukup setengah lapangan aja seperti futsal,” lanjutnya.
Ia pun mengatakan, masyarakat yang ingin bermain bola di Lapangan Sempur harus izin terlebih dulu. Selain itu, nantinya akan dibuatkan jadwal khusus untuk bermain bola. “Nanti akan ada petugas yang ngatur jadwalnya. Yang jelas harus izin terlebih dulu. Bisa dibilang sistem buking, tetapi tidak dipungut biaya karena ini fasilitas umum,” jelasnya.
Yadi menjelaskan, ke depannya pemkot akan memfasilitasi masyarakat yang bermain bola dengan menyediakan gawang berukuran kecil. “Nanti rencananya akan ada gawang futsal juga yang bisa dipindahkan dengan mudah dan tidak permanen,” katanya.
Soal peresmian lapangan, ia mengaku belum mengetahui kapan pelaksanaannya. “Kalau itu kami belum mendapatkan jadwal,” tandasnya. Sekadar diketahui, revitalisasi Lapangan Sempur berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan nominal Rp2,2 miliar. Proyek revitalisasi ini dikerjakan CV Sarana Mustika Abadi. Selama pengerjaan, lapangan ini ditutup terhitung mulai 25 Juli sampai Februari 2017.
(mam/c/feb/run)