Minggu, 21 Desember 2025

Macet Di Mana-Mana, Penghargaan WTN Disangsikan

- Kamis, 2 Februari 2017 | 09:08 WIB

METROPOLITAN - Penghargaan Wa­hana Tata Nugraha (WTN) 2016 yang baru diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menuai tanda tanya. Sebab, dalam peng­hargaan itu Kota Bogor dianggap berhasil menata dan meningkatkan transportasi. Nyatanya, tata kelola transportasi yang ada jauh dari harapan.

Ini dibuktikan masih dite­muinya titik kemacetan yang mengular di sejumlah ruas. Seperti di Jalan Raya Merdeka, Jalan KH Soleh Iskandar, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Otista, Simpang Lampu Merah Empang dan beberapa yang lainnya. Sementara rencana rerouting yang digembar-gembor Pemkot Bogor untuk mengurai jumlah angkutan juga belum bisa terealisasi. “WTN tersebut hanya penyemangat Kota Bogor untuk menciptakan transportasi yang lebih baik. Namun, bukan berarti transportasinya sudah baik,” ungkap Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno. Menurutnya, Walikota Bogor Bima Arya pun belum berhasil atasi kemacetan di Kota Bogor. “Setidaknya jika belum bisa atasi kemacetan seharusnya bisa memberikan layanan transportasi umum yang lebih baik kepada masyarakatnya,” paparnya. Jika dibuat skor, ia menilai penataan transportasi Kota Bogor tak lebih dri angka enam. “Ya kalau diberikan skor atas penataan transportasi di Kota Bogor, nilainya hanya enam,”celetuknya. Sementara itu, Bima Arya mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan presiden kepada kota-kota yang dianggap memiliki kinerja yang meningkat untuk memperbaiki sistem transportasi dalam beberapa hal. Pertama adalah keamanan dan keselamatan dan kedua adalah kelancaran. “Jadi intinya yang dilihat adalah proses memperbaiki, bukan hanya outputnya,” terangnya. Terkait hal tersebut, beberapa aspek yang menjadi nilai tambah untuk Kota Bogor dalam pemerimaan penghargaan tersebut adalah jalur Sistem Satu Arah (SSA), pedestrian dan konsep rerouting yang akan direalisasikan pertengahan Februari mendatang. “Ke depan kami fokus konversi angkot menjadi bus TransPakuan. Bagaimana nantinya badan hukum tersebut dikelola dengan baik sehingga bisa menjadi operator transportasi di Kota Bogor,” terangnya. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rahmawati menambahkan, sebelumnya pada 2013 dan 2015, Kota Bogor telah mendapatkan piagam WTN untuk bidang angkutan. “Untuk 2016, kita mendapatkan semua bidang yang dinilai. Mulai dari angkutan, lalu lintas dan keselamatan lalu lintas,” jelas Rahmawati. Sebagaimana diketahui, penataan dan perbaikan sistem transportasi menjadi program prioritas dari Pemkot Bogor. Selain 49 kota/kabupaten se-Indonesia, penghargaan serupa diserahkan kepada sebelas provinsi, di mana Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta termasuk di dalamnya.

(mam/b/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X