IMPIAN Kota Sejuta Taman yang diinginkan Walikota Bogor Bima Arya perlahan mulai terealisasi. Beberapa sudut kota telah disulapnya menjadi tempat nongkrong lintas generasi. Termasuk Lapangan Sempur dan Taman Kaulinan yang baru diresmikan jadi pilihan warga untuk menghabiskan waktu luang. Demi membuat warga nyaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rela merogoh kocek dalam-dalam.
Ada harga ada rupa. Begitu juga dengan impian memiliki sejuta taman di Kota Bogor. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Boris Derurasman mengungkapkan, pihaknya menyediakan 50 park ranger untuk mengawasi 34 taman se-Kota Bogor. “Park ranger setahun dianggarkan Rp1 miliar,” ungkap Boris. Angka itu belum termasuk biaya pemeliharaan. Dihitung-hitung, setiap tahunnya Pemkot Bogor menganggarkan hingga Rp2,4 miliar. “Ya kalau ditotal sampai Rp3,4 miliar. Taman Sempur ini pun jadi salah satu taman yang perlu diperhatikan karena menjadi tempat olahraga utama saat weekend,” kata dia. Jika dikalkulasi, maka satu tamannya dijatah Rp100 juta untuk dana pemeliharaan. Tak heran jika kini banyak warga yang dibikin betah berlama-lama menghabiskan waktu di taman kota. Ada yang selfie atau sekadar jalan dan kumpul bareng keluarga. Khusus Lapangan Smpur, Walikota Bogor Bima Arya mengaku telah menghabiskan anggaran mencapai Rp2,4 miliar. Menurutnya, keberadaan Lapangan dan Taman Sempur akan menjadi ikon Kota Bogor. Tak hanya sebagai sarana olahraga, tetapi juga bisa dimanfaatkan ajang kumpul keluarga. “Kita tahu semua manusia pasti hobi berolahraga. Karena itu kami persembahkan kembali lapangan ini untuk sarana berolahraga. Sebab dengan berolahraga bisa menyehatkan badan dan awet muda,” ujarnya kepada Metropolitan. Tak hanya itu, di acara tersebut, orang nomor satu di Kota Bogor itu sekaligus meresmikan Taman Kaulinan yang berada di samping kanan Lapangan Sempur. Taman Kaulinan merupakan salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan toko modern di Kota Bogor. “Ini bentuk kepedulian perusahaan yang ada di Kota Bogor kepada masyarakat,” terangnya. Tak hanya itu, Taman Sempur dengan tagline untuk olahraga dan keluarga ini juga dibantu Paguyuban Masyarakat Kelurahan Sempur (PMKS) dan park ranger. Namun, Pemkot Bogor membatasi penggunaan Taman Sempur hanya boleh digunakan sampai pukul 22:00 WIB. “Yang ditekankan adalah tata tertib penggunaan Taman Sempur hanya boleh sampai pukul 22:00 WIB. Kita juga siapkan patroli gabungan park ranger tiga tim serta disediakan pengamanan tiga CCTV,” paparnya. Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat melanjutkan, melihat situasi Taman Sempur yang nyaman akan menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Tak hanya itu, untuk mengatasi kesemrawutan, pihaknya juga akan menyediakan tempat bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). “PKL akan ditempatkan khusus sehingga tertata rapi dan masyarakat pun lebih nyaman datang ke Taman Sempur,” katanya. Melihat kondisi Taman Sempur yang sudah rapi, menurut Ade, Pemkot Bogor tak ada niatan memindahkan Car Free Day (CFD) ke Jalan Jalak Harupat. Terlebih sudah diberlakukannya Sistem Satu Arah (SSA). “Jika dipindahkan akan lebih rumit karena harus mengalihkan lalu lintas lagi. Biarkanlah Sempur seperti ini dan menjadi pilihan masyarakat untuk CFD,” terangnya.
(mam/c/feb/run)