Senin, 22 Desember 2025

Bos Perindo Garap Sirkuit Internasional Lido

- Rabu, 8 Februari 2017 | 09:38 WIB

METROPOLITAN - Sirkuit berskala internasional bakal dibangun di kawasan Lido, perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

Pembangunan ini digagas Chief Executive Officer (CEO) MNC Group Hary Tanoesoedibjo yang telah mengirimkan surat permohonan izin kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto men­gatakan, surat itu telah diterimanya pekan pertama pada Februari 2017.Dalam surat yang ditujukan kepada Menpora Imam Nahrawi itu, Hary menuliskan keinginannya membangun sirkuit otomotif kelas dunia di Lido. ­

Rencananya, sirkuit itu juga akan dilengkapi fasilitas ho­tel dan lain-lain. “Jadi dia me­minta permohonan kepada menpora untuk izin dalam aspek penyelenggaraan keo­lahragaannya,” kata Gatot.

Bak gayung bersambut, menpora pun menyetujui rencana tersebut. Namun, Kemenpora bakal meng­kajinya lebih dalam sebelum memutuskan. “Prinsipnya surat itu telah disetujui men­pora. Tetapi ada beberapa catatan, sebab pembangu­nan sirkuit bukan semata-mata urusan Kemenpora,” ujar dia.

Adapun catatannya berkaitan dengan kepastian lahan yang tidak dalam sen­gketa, harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, misalnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan memas­tikan sirkuit yang dibangun sesuai standar FIM serta memastikan sudah ada ren­cana kegiatan pada sirkuit tersebut.

“Sebab, percuma mem­bangun sirkuit kalau ti­dak ada penggunaannya. Apakah untuk MotoGP atau Formula 1 (F1)? Sirkuit itu dibangun dengan tetap bekerja sama dengan pi­hak IMI agar mendorong mereka tetap menghargai PB-nya,” katanya.

Sejauh ini, kata Gatot, untuk luas tanah yang disiapkan di Lido cukup besar dan cocok untuk MotoGP dan F1.

Dari rencana pembanguan sirkuit di daerah lain, yakni Sumatera Selatan, hingga kini belum ada perkemban­gan lebih mendalam lagi. Ke­menpora masih menunggu hingga April untuk pemban­gunan sirkuit MotoGP itu.

“Palembang (Alex Noer­din, red) belum kirim surat update-nya untuk sirkuit. Lepas dari itu, Pak Alex bilang progres jalan terus, tetapi memang peletakan batu pertamanya yang be­lum jelas. Prinsipnya kalau tidak April, maka batal jadi tuan rumah MotoGP 2018,” tandasnya.

(de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X