METROPOLITAN - Sirkuit berskala internasional bakal dibangun di kawasan Lido, perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi.
Pembangunan ini digagas Chief Executive Officer (CEO) MNC Group Hary Tanoesoedibjo yang telah mengirimkan surat permohonan izin kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, surat itu telah diterimanya pekan pertama pada Februari 2017.Dalam surat yang ditujukan kepada Menpora Imam Nahrawi itu, Hary menuliskan keinginannya membangun sirkuit otomotif kelas dunia di Lido.
Rencananya, sirkuit itu juga akan dilengkapi fasilitas hotel dan lain-lain. “Jadi dia meminta permohonan kepada menpora untuk izin dalam aspek penyelenggaraan keolahragaannya,” kata Gatot.
Bak gayung bersambut, menpora pun menyetujui rencana tersebut. Namun, Kemenpora bakal mengkajinya lebih dalam sebelum memutuskan. “Prinsipnya surat itu telah disetujui menpora. Tetapi ada beberapa catatan, sebab pembangunan sirkuit bukan semata-mata urusan Kemenpora,” ujar dia.
Adapun catatannya berkaitan dengan kepastian lahan yang tidak dalam sengketa, harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, misalnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan memastikan sirkuit yang dibangun sesuai standar FIM serta memastikan sudah ada rencana kegiatan pada sirkuit tersebut.
“Sebab, percuma membangun sirkuit kalau tidak ada penggunaannya. Apakah untuk MotoGP atau Formula 1 (F1)? Sirkuit itu dibangun dengan tetap bekerja sama dengan pihak IMI agar mendorong mereka tetap menghargai PB-nya,” katanya.
Sejauh ini, kata Gatot, untuk luas tanah yang disiapkan di Lido cukup besar dan cocok untuk MotoGP dan F1.
Dari rencana pembanguan sirkuit di daerah lain, yakni Sumatera Selatan, hingga kini belum ada perkembangan lebih mendalam lagi. Kemenpora masih menunggu hingga April untuk pembangunan sirkuit MotoGP itu.
“Palembang (Alex Noerdin, red) belum kirim surat update-nya untuk sirkuit. Lepas dari itu, Pak Alex bilang progres jalan terus, tetapi memang peletakan batu pertamanya yang belum jelas. Prinsipnya kalau tidak April, maka batal jadi tuan rumah MotoGP 2018,” tandasnya.
(de/feb/run)