METROPOLITAN - Genderang ‘perang’ antara Walikota Bogor Bima Arya dengan pengemudi ojek online mulai ditabuh. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tak segan ‘menyikat’ keberadaan angkutan online yang kini marak di jalanan.
Tak tanggung-tanggung, Bima akan mengontrog kantor ojek online yang ada di Jakarta. Mulai dari Kantor Grab, Gojek hingga Uber. “Saya akan mendatangi Kantor Grab dan Uber di Jakarta. Kita mau minta kejelasan dari mereka,” kata Bima.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku kesal karena pengemudi dari tiga perusahaan transportasi itu tak tertib ketika menunggu penumpang. Beberapa tahun terakhir, jumlah ojek online yang beredar di Kota Bogor terus meningkat.
Namun seiring menjamurnya moda transportasi online itu, hampir semua pengemudi online selalu menggunakan shelter dan trotoar untuk menunggu penumpang. “Mereka juga menggunakan sisi jalan untuk parkir atau mangkal,” sesalnya.
Ini ditambah dengan adanya keluhan dari pengelola Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) TransPakuan yang mengaku omzetnya turun karena kehadiran angkutan online. “Kita akan menertibkan Grab dan Uber. Saya juga mendapat laporan dari PDJT bahwa pendapatan mereka drop dengan adanya transportasi online,” terangnya.
Selain tak tertib, lanjut Bima, transportasi ini juga banyak dikeluhkan sopir angkot. Terlebih, kata dia, saat ini Pemkot Bogor akan melakukan program rerouting angkot yang akan segera direalisasikan. “Ini juga syarat dari pengusaha angkot, mereka minta transportasi online ditertibkan,” tegasnya.
(bd/feb/run)