METROPOLITAN - Artis dan penyanyi Lala Karmela sukses membuat jealous kek a s i h Chico J e r i c h o . Itu terjadi karena mereka beradu akting. Di salah satu scene keduanya ia dituntut me lakukan adegan ciuman.
Bagi Chico, adegan tersebut wajar dilakukan. Sebab, sejatinya ciuman merupakan hal wajar bagi pasangan suami istri di film ataupun di kehidupan nyata. “Mantap lah, itu kan reflek. Namanya juga suami istri,” kata Chico Jericho dalam acara jumpa pers di kawasan Epicentrum, Jakarta, Senin (20/2).
Chico pun membeberkan bahwa ciuman yang ia lakukan bersama Lala adalah murni, bukan akting. Sementara Lala mengaku telah meminta izin dari pacarnya. ”Dari awal Angga sudah bilang ada scene adegan kiss walau bukan yang seksual. Tetapi lebih kiss yang suami istri,” ungkap Lala.
Walaupun telah berusaha berlaku profesional saat beradegan ciuman, tak urung pemain film ‘Ngenest’ itu takut disemprot kekasih Chico dan fans berat. ”Ya sempet nervous saja, takutnya diprotes sama cheers CJ (fans Chicco, red). So far kita sudah roadshow, responsnya pada baper juga,” terangnya.
Meski menemui banyak kesulitan lantaran dituntut menampilkan akting terbaiknya, Lala pantang menyerah. Sebab, menjadi seniman merupakan cita-citanya dari kecil.
Karenanya ketika ditantang memerankan seorang wanita hamil dan harus beradegan ciuman, tanpa menungu lama dara kelahiran Jakarta 21 April 1985 itu langsung menerima tawaran tersebut. ”Jadi seniman cita-cita dari kecil, sudah yang mendarah daging di keluarga kita. Makanya kami tuh senang dengar musik dan nonton film,” ceritanya.
Meski namanya mulai bersinar di dunia peran, Lala tak pernah berniat pensiun dari karier menyanyinya. Sebab dengan menyanyi, ia bisa menjadi dirinya sendiri dan mengeksplor kemampuannya. Di sisi lain akting menjadi sebuah dunia baru yang menantang untuk ditaklukkan oleh pelantun lagu ‘Setulus Hati’ tersebut.
”Nyaman di musik karena aku bisa jadi diri sendiri. Aku bisa nulis lagu, bisa mengarahkan. Kalau acting, tantangan yang aku suka. Itu memberi pelajaran dan hikmah baru,” pungkasnya.
(ind/feb/run)