METROPOLITAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan narkotika jenis 4-chloromethcathinone atau 4-CMC sebanyak 49 liter. Pemusnahan narkoba yang dikenal dengan nama Blue Safir itu dilakukan di Balai Penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Kabupaten Bogor.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan, narkoba jenis 4-CMC beredar dalam bentuk cairan berwarna biru. Karena berbentuk cairan, narkoba tersebut tidak dapat dimusnahkan menggunakan mesin inkubator.
“Nanti ada bahan kimia yang menetralisasi dia (Blue Safir), itu dicampur, tapi kita tidak punya. Nanti kita bawa ke Cileungsi, Bogor. Balai penelitian di sana punya alat untuk menetralisasi,” ujar pria yang akrab disapa Buwas.
Buwas melanjutkan, setelah dinetralisasi dengan cairan kimia, unsur katinon atau 4-CMC yang berwarna biru akan berubah warnanya menjadi keruh. Dia mengaku, BNN saat ini belum memiliki alat penetralisasi tersebut sehingga saat melakukan pemusnahan pihaknya meminjam laboratorium milik IPB.
“Kita belum memiliki alatnya jadi kita bawa ke Cileungsi, lab milik IPB,” ujarnya.
Setelah dinetralisasi dan kandungan narkotikanya hilang, Blue Safir dapat langsung dibuang tanpa membahayakan lingkungan.
“Bentuknya tetap cairan tapi unsurnya enggak gitu. Warnanya juga berubah,” pungkas Buwas.
Untuk diketahui, narkoba jenis baru ini mulanya ditemukan pada 14 Desember 2016 pukul 15:00 WIB, di Jalan Simo Gunung Bisa, Tol II, Suko Manunggal, Surabaya, Jawa Timur, dengan tersangka EW (33). Dalam pemeriksaan paket tersebut, ditemukan spidol yang berisi narkotika jenis kokain dengan berat total 170,5 gram.
“Penerima paketnya narapidana lapas kelas II, VAP, 30 tahun dari Denpasar, Kerobokan, Bali,” sebutnya.
Ia pun membuka identitas tersangka agar wajah para pelaku dikenal di masyarakat.
“Sengaja saya selalu buka wajah para pelaku. Jadi mereka jangan ditutupi. Setelah menerima hukuman di lapas, mereka akan kembali lagi makanya saya terbuka sehingga Indonesia mengenal wajah mereka. Karena ini sudah ada yang berkali-kali, ini faktanya dengan alat bukti yang kami sita. Mereka-mereka ini ada hubungan langsung,” ujar Budi.
Tak hanya di Surabaya, penangkapan narkoba jenis ini juga dilakukan di beberapa daerah. Seperti Grogol Jakarta Barat, Tangerang Selatan dan Medan Sumatera Utara.
(de/feb/dit)