Kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia membawa serta rombongan dalam jumlah besar. Total ada 1.500 orang yang akan dibawa Raja Salman dalam kunjungannya tersebut. Meski demikian, tidak seluruh anggota rombongan akan dijamu di Istana Bogor, Jawa Barat. “Tidak seluruhnya ke Istana Bogor. Lagi pula, tidak mungkin juga 1.500 itu masuk istana semuanya,” ujar Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Kamis (23/2/2017). Selain Raja Salman, acara kenegaraan berupa pertemuan bilateral di Istana Bogor hanya mengikutsertakan 35 orang delegasi resmi dan 50 perangkat delegasi. Delegasi resmi itu terdiri dari sepuluh menteri dan 25 pangeran. Sementara perangkat delegasi terdiri dari aparat keamanan, penerjemah hingga sekretaris atau ajudan. “Untuk angka rombongan 1.500, 35 delegasi dan 50 perangkat itu saja sudah sangat pas,” ujar Djumala. Sementara, sisanya akan bertemu di masing-masing kementerian. “Rombongan sisanya diurus masing-masing kementerian kita yang akan menjalin kerja sama dengan mereka,” ujar Djumala. Djumala yakin persiapan menyambut kunjungan kenegaraan Raja Salman hampir rampung. Ia berharap acara penyambutan hingga pertemuan bilateral berjalan sukses. Setelah 47 tahun, Raja Arab Saudi akhirnya melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kunjungan kenegaraan berlangsung pada 1 Maret hingga 4 Maret 2017. Setelah itu, Raja Salman dan rombongan akan berlibur ke Bali dari 4 hingga 9 Maret 2017. Sementara itu, berbagai barang pribadinya sudah tiba lebih dulu di Indonesia, di antaranya adalah eskalator untuk turun dari pesawat. Ada dua eskalator yang diboyong ke Indonesia. Satu eskalator sudah diletakkan di Bandara Halim Perdanakusuma, satu lagi dibawa ke Bandara Ngurah Rai, Bali. Tangga-tangga berjalan itu dibawa pesawat Saudi Arabian (SV 6854). Dalam lawatannya ke berbagai negara, eskalator pribadi memang jadi benda wajib. Penampakan saat Raja Salman turun dari pesawat menggunakan eskalator salah satunya terlihat saat mengunjungi Turki. Sebelumnya, Walikota Bogor Bima Arya sudah diminta menyosialisasikan kedatangan Raja Salman di Kota Bogor. “Kami memang sudah dikabari pihak sekretariat negara sejak 2016 bahwa pada 2017 presiden akan lebih banyak menerima kedatangan tamu negara di Istana Bogor,” kata Bima.¬ Menurutnya, Pemkot Bo¬gor akan selalu siap menjadi tuan rumah dalam menyam¬but kedatangan tamu-tamu negara. Persiapan dilakukan mulai dari pengamanan jalur, pengamanan wilayah bahkan pelaksanaan upacara penyam¬butannya. “Seperti kedatangan PM Jepang kami juga sudah siap. Saat ada upacara penyambu¬tan menggunakan dentuman meriam, kami lakukan per¬siapan berkoordinasi dengan aparat di wilayah ini dan ma¬syarakat juga,” katanya. Selain Raja Salman, Presiden Jokowi menerima kedatangan PM Jepang dan PM Malaysia di Istana Bogor sepanjang 2017. “Kedatangan tamu negara di kota ini menjadi kebanggaan warga yang secara tidak lang¬sung akan turut mengenalkan Bogor ke dunia,” tandasnya. (de/feb/dit)