METROPOLITAN - Pengguna media sosial (medsos) Instagram dikejutkan dengan kemunculan tanda pagar (tagar) makan mayit. Tagar #MakanMayit menyita perhatian khalayak internet. Tagar itu merujuk pada proyek seni ‘Little Shop of Horrors’ yang dipresentasikan di Footurama, Kemang Timur Raya, Jakarta.
Proyek tersebut adalah hasil karya seniman Natasha Gabriella Tontey. Dalam proyeknya, Tontey menawarkan perjamuan makan malam bertajuk ‘Fresh Flesh Feast’ atau ‘Makan Mayit’ yang menghadirkan pengalaman menjadi kanibal untuk para tamu.
Perjamuan itu menyajikan menu tak umum. Misal, camilan berbentuk janin atau makanan yang disajikan dalam potongan-potongan boneka bayi.
Tampilan tak biasa nan horor itulah yang jadi sorotan khalayak internet. Mula-mula keriuhan terjadi dari akun Instagram Gianni Fajri (@ghyan), pacar pesohor dan pengusaha Keenan Pearce.
Minggu (26/2), @ghyan membagikan foto (via InstaStories, red) suguhan ‘Makan Mayit’ yang menampilkan sajian makanan dalam wadah potongan boneka.
Sejumlah komentar miring pun singgah di kiriman itu. Kata-kata seperti ‘psikopat’ dan ‘tidak mendidik’ ramai ditujukan kepada penikmat sajian beserta sang seniman.
Selang beberapa jam, akun kasak-kusuk @Lambe_Turah ikut meriuhkan topik ini. Akun berpengikut 1,8 juta itu mengirim tangkapan layar komentar akun Instagram Natasha. Di dalamnya, ia mengklaim perjamuannya menawarkan cream cheese dari ASI (Air Susu Ibu) dan sourdough (sejenis roti) dari keringat ketiak bayi.
Sontak, kemunculannya mengundang kritik tajam dari banyak kalangan. Tak terkecuali dari sesama netizen. Pemilik akun @utiamanda menuliskan kritik sosial terhadap proyek #MakanMayit. @Utiamanda menyebut laku kesenian tersebut ‘tidak sensitif dan kebablasan’.
Meski bisa memaklumi kebebasan berekspresi sang seniman, @utiamanda mengaku sulit menerima jika karya itu menjadi konsumsi public, termasuk melibatkan pesohor yang turut menyebarnya di medsos.
“Sepertinya mereka lupa, di antara pengikutnya mungkin saja ada anak di bawah umur. Remaja yang sedang mencari pegangan hidup. Ibu yang berkali-kali mengalami (maaf) keguguran. Ibu yang bertahun-tahun mendambakan seorang anak. Atau seorang ayah yang baru saja kehilangan anaknya,” tulisnya.
Tak hanya itu, ada pula yang menganggap seniman itu mirip psikopat. “Ni psikopat yg punya restoran. Org waras yg pingin di katakan gila. Hidup itu yg wajar2 aja. Ni yg ngerusak bangsa. GK mendidik,” tulis pemilik akun @ wend***hi. “Eonni aku jg jijik liatnya makanan apaan kaya gt kaya ga ada ide lain aja bikin makanan,” sahut akun @nhashe***yaa.
Sementara itu, akun Instagram pribadi Natasha Gabriella, @roodkapje, digembok. Tidak tertera identitas lengkap si empunya akun sehingga cukup sulit menghubunginya guna meminta konfirmasi langsung mengenai gebrakannya ini. Hanya ada tautan ke portal VICE yang merupakan tanya jawab dengan dirinya.
Dari tautan itu diketahui bahwa karya terbaru dari Natasha ini bernama Little Shop of Horrors. Ia tengah meramaikan Perhelatan Footurama, Como Park, Kemang Timur, dengan konsep yang agaknya sulit diterima masyarakat Indonesia kebanyakan. Menampilkan jajaran boneka bayi yang dimutilasi sampai prosesi ‘Makan Mayit’.
(lip/feb/run)