Ratusan mobil mewah siap menjemput rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, hari ini. Mobil yang rata-rata berwarna hitam tersebut diparkir sangat rapi dengan nomor masing-masing. Kendaraan itu sengaja disewa dengan harga fantastis. Seharinya bisa mencapai Rp22 juta.
Sejumlah sopir terlihat sibuk bercengkrama dan sebagian ada yang membersihkan mobilnya. “Ini ada sekitar 360-an mobil, sebagian sudah ada yang ke Halim sejak sore tadi mulai jemput,” ujar salah seorang sopir, Agus Kadarisman (62).
Menurut Agus, sudah dua hari mobil-mobil tersebut disiapkan untuk menjemput para pangeran dan menteri-menteri, mulai dari kelas Mercy, Alphard, Lexus hingga BMW.
Pengurus transportasi untuk rombongan Kerajaan Arab Saudi, Ponco Seno mengatakan, mobil-mobil yang disiapkan itu sesuai permintaan khusus dari pihak Arab Saudi. “Sekitar satu bulan lalu bertemu pihak Kedutaan Arab Saudi. Mereka mintanya mobil Mercy (Mercedes-Benz). Ada 360 mobil di Jakarta,” ujar Ponco yang juga Ketua Perkumpulan Pengusaha Rental Indonesia (PPRI).
Menurut Ponco, pihak Arab Saudi juga memiliki permintaan kategori khusus untuk mobil yang disewa itu. Mereka meminta mobil mewah Mercy S Class. “Mintanya 80 S Class, tetapi nggak ada. S Class hanya 37, sisanya E Class. Ada sekitar 200-an Mercy. Yang paling mahal itu S Class, sehari sekitar Rp22 juta. Yang murah Alphard, paling cuma Rp5 juta per hari,” kata Ponco.
Mobil sudah disiapkan dan diberi nomor pada kaca depan. Namun, untuk siapa mobil tersebut, masih rahasia.
Terkait ratusan mobil mewah yang disediakan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, tak ada perlakuan istimewa dalam prosesi penyambutan terhadap Raja Salman.
“Indonesia sebagai tuan rumah memiliki protap tersendiri dalam menyambut kepala negara. Tidak ada perlakuan istimewa, semua standar operasional prosedur yang dimiliki Indonesia. Semuanya standar saja,” ujar Tata.
Ia pun menyatakan bahwa pihak Arab Saudi juga tak meminta perlakuan khusus saat berkunjung ke Jakarta dan Bali. Namun, pihak Indonesia tetap akan memenuhi jika ada permintaan dari Raja Salman selama dianggap tak berlebihan.
“Ya jika permintaan tersebut terlalu berlebihan, maka Arab Saudi harus dapat mengerti. Sejauh ini tidak ada permintaan yang signifikan. Semuanya biasa saja,” imbuhnya.
Dia mengatakan, persiapan yang dilakukan Pemerintah Indonesia sejauh ini merupakan cerminan dari sambutan yang diberikan negara lain saat presiden Indonesia melakukan kunjungan ke negara bersangkutan. “Intinya sama seperti kita kalau kunjungan ke luar negeri, tidak berbeda, sama saja,” tandasnya.
(de/feb/run)