METROPOLITAN - Kasus anak hilang di Kota Bogor tengah heboh. Setelah siswi cantik SMA Plus YPHB Farhany Ramadhina A, ada lagi bocah lainnya yang dilaporkan hilang. Desti, remaja 14 tahun hilang sejak Selasa (28/2) petang. Pelajar kelas II Sekolah Luar Biasa (SLB) di Gunung Batu itu baru dilaporkan hilang oleh orang tuanya pada Senin (6/3). Sejak kasus ini mencuat, muncul edaran waspada penculik yang ada di kampung-kampung.
Kemarin, ramai dibicarakan terkait munculnya selebaran imbauan berkop polri dan binmas polri. Selebaran itu menjadi viral di grup WhatsApp. Kabar ini pun sampai ke telinga Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.
Akan tetapi, sampai saat ini belum pernah ditemukan adanya informasi penculikan yang dilakukan pelaku dengan cara modus sebagai pedagang keliling atau berpura-pura menjadi orang gila.
“Sampai hari ini belum pernah ditemukan ada yang menculik seperti isu selebaran itu. Kalau dengar sudah kemarin,” kata Sirait.
Sirait juga menjelaskan, sebenarnya isu selebaran informasi ini ada sejak beberapa tahun lalu. Mulai dari Tangerang dengan dampak setiap mobil yang masuk perkampungan selalu mendapatkan kecurigaan dari masyarakat. Hingga satu bulan yang lalu sempat menggegerkan masyarakat se-Kabupaten dan Kota di Denpasar. “Di Denpasar masyarakat juga sempat dibuat takut. Sekarang pindah ke Jawa Barat. Nah ini sebenarnya tantangan besar kami untuk membuktikan isu ini. Sebenarnya isu ini untuk membangun keresahan atau memang sungguh-sungguh ada persoalan penculikan anak,” jelasnya.
Namun demikian, Sirait mengajak masyarakat Bogor tetap berhati-hati dengan isu penculikan melalui modus tersebut. Karena laporan anak hilang yang masuk ke Komnas PA di Bogor cukup tinggi selama satu bulan terakhir. “Ada delapan kasus yang dilaporkan dari Bogor selama satu bulan terakhir ini. Terakhir, kasus anak SMA yang sempat menghilang dan sudah ditemukan lagi. Paling tidak warga perlu waspadai keluarga dan sekitarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar kini Dijabat Kombes Pol Yusri Yunus membantah adanya selebaran imbauan yang dibuat resmi Polda Jabar. “Itu hoax, tidak ada imbauan itu,” tegas Yusri.
Sebelumnya, seorang anak di Bogor kembali dilaporkan hilang oleh orang tuanya. Dia adalah Desti, anak perempuan 14 tahun ini dilaporkan hilang oleh ibunya Hikmah (40) ke Mapolsek Bogor Barat, Senin (6/3) siang.
Menurut Hikmah, Desti tidak kunjung kembali sejak kepergiannya pada Selasa (28/2) petang dari rumahnya di Sindang Barang Loji, Selakopi, RT 02/08, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
“Kata uwaknya, dia pergi setelah magrib. Saat itu saya memang sedang tidak di rumah, sedang kerja,” kata Hikmah yang bekerja sebagai driver ojek online.
Sepanjang perbincangan menceritakan kronologisnya, Hikmah menangis. Menurutnya, saat itu di rumahnya hanya ada uwaknya, Ayu (kakak dari orang tua), adiknya Afrizal (12) dan Silfia (8).
Meski demikian, tidak ada yang tahu persis kepergiannya karena tidak berpamitan. Hanya saja setelah magrib, Desti sudah tidak ada di rumah. Saat pergi, Desti mengenakan kaos belang merah putih tangtop dan semacam rok terusan berwarna hitam.
“Tanda-tanda tidak ada. Tapi dia memang sedang sedih. Dia kesal katanya sama ayahnya karena ayahnya menikah lagi. Sejak itu, sejak adiknya di kandungan, dia selalu menangis,” cerita Hikmah dengan suara terbata-bata.
(rez/mam/c/feb/dit)