Siti Nurlela (23), gadis asal Kota Bogor itu terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi. Di ruang perawatan, Nurlela harus melawan tumor yang dideritanya sejak ia duduk di bangku SMP. Siapa sangka, benjolan kecil yang semula ada di bagian tubuhnya berubah jadi tumor ganas yang mengancam jiwa.
Benjolan di pangkal paha telah diketahui Nurlela. Namun, ia tak mengira jika itu adalah tumor ganas. Meski sempat menjalani operasi, penyakit mematikan itu kembali menyerang tubuhnya hingga menggerogoti bagian vitalnya, payudara.
“Awalnya cuma benjolan biasa ada di paha, tapi waktu lulus SMP benjolannya semakin besar terus diperiksa tahunya itu tumor,” ujarnya.
Tak hanya menyiksa tubuh, gadis yang tinggal di Jalan Kapten Yusuf, Gang Kosasih, Bogor Selatan, Kota Bogor itu juga terpaksa berhenti sekolah akibat penyakitnya.
Saat ini ia sudah 12 kali menjalani kemoterapi. Enam kali kemo suntik dan enam kali kemo Xeloda. Dari operasi kedua yang dijalani, Nurlela kini sudah kehilangan peyudaranya.
Bahkan tak cukup sampai di situ, kini tumor tersebut menjalar ke bagian kepala, otak, leher dan belakang telinga.
Sudah hampir dua tahun Nurlela bolak-balik di rawat di RSUD Ciawi. Penyakit yang diderita Nurlela membuat beratnya turun sepuluh kilogram.
Pada 5 Maret 2017 Nurlela baru saja pulang ke rumah, akan tetapi Senin 6 Maret Nurlela mengalami pendarahan. Hal ini membuat dirinya dibawa lagi ke RSUD Ciawi.
“Beres kemoterapi Xeloda benjolan yang ada di kepala makin besar, akhirnya pecah dan mengalami pendarahan,” tambahnya.
Beruntung, Nurlela menggunakan BPJS untuk pengobatannya. Bila kondisi Nurlela memungkinkan, maka dirinya akan kembali menjalani operasi pengangkatan tumor ganas di kepala. (tib/feb/dit)