Minggu, 21 Desember 2025

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Modal Rp68 Triliun

- Rabu, 22 Maret 2017 | 07:48 WIB

METROPOLITAN - Pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung di­jamin tak ada masalah dari segi penda­naan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pembangunan kereta api cepat masih menunggu hasil revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) nasional.

“Tidak ada masalah, karena masih menunggu RTRW Nasional,” kata Rini.

Begitu juga dengan dana untuk pem­bebasan lahan. Lagi-lagi Rini beralasan semua harus menunggu RTRW nasional.

Sebelumnya, China De­velopment Bank (CDB), institusi yang akan membiayai pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, menawarkan dana talangan sebagai alternatif pendanaan sementara.­

Namun institusi itu mensyarat­kan pencairan kredit sebesar Rp51 triliun dari kebutuhan proyek pembangunan Rp68 triliun dapat dilakukan setelah proses pembebasan lahan se­lesai.

“Kan harus menunggu RTRW nasional. Penetapan lokasi sudah ada, tapi RTRW nasional belum ditandatangani Pres­iden Jokowi. Apalagi itu harus melalui perpres, belum bisa kita bayar,” kata Rini.

Menurut Rini, saat ini pelak­sana pembangunan rel kereta api cepat PT Kereta Cepat In­donesia Cina (KCIC) menggu­nakan dana yang ada sambil menunggu tambahan modal setelah RTRW rampung.

“Sekarang yang kita pakai adalah modal. Jadi Tiongkok memasukkan modal dan ma­sih menunggu penambahan modal sampai RTRW nasional keluar. Karena dasarnya adalah 60:40 persen. Mereka harus menyetor Rp2 triliun dan so far, mereka sudah memasukkan dana Rp500 miliar,” katanya.

(*/feb/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X