Puing-puing bangunan terlihat di kompleks SMP Negeri Satu Atap 01 Tenjo. Rabu (3/5) malam lalu, bangunan sekolah yang berada di Kampung Ciomas, Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo mendadak ambruk. Murid-murid pun sementara diungsikan ke SD Negeri 03 Ciomas yang lokasinya bersebelahan.
KEPALA SMPN Satu Atap 01 Tenjo Mamay mengatakan, ambruknya bangunan sekolah pertama kali dilihat seorang guru matematika, Budi (30). Saat datang ke sekolah sekitar pukul 06:30 WIB, satu ruang atapnya rubuh.
“Saya langsung minta foto sama dia. Kebetulan kan siswa sedang UN jadi saya harus ambil soal juga,” ujarnya kepada Metropolitan kemarin (3/5).
Bangunan yang berdiri sejak 2007 memang sudah lama mengkhawatirkan. Selain temboknya banyak yang retak, kayu penyangganya juga keropos.
“Kebetulan sudah enam bulan saya kosongkan ruangan itu, bahkan saya gembok agar siswa tidak masuk,” terangnya.
Setelah kejadian ambrolnya bangunan yang kini tinggal puing, pihak sekolah memilih menumpang ke sekolah lain. Ia takut jika kejadian serupa kembali terulang dan memakan korban jiwa.
“Jadi saat ini hanya ada dua ruangan yang digunakan untuk 33 siswa dalam melaksanakan UN. Jadi mau nggak mau sementara numpang dulu ke SDN 03 Ciomas demi kenyamanan siswa,” katanya.
Sebab, lanjut dia, pihak sekolah hanya memiliki empat ruang kelas belajar, satu aula serta satu bangunan berukuran 7x15 meter yang tergabung menjadi ruang kepala sekolah, ruang guru dan ruang TU.
Ia berharap bantuan pemerintah segera datang agar apa yang dikhawatirkan olehnya, seperti roboh susulan, tidak terjadi. “Kalau melihat kondisi seperti ini kan kasihan siswanya, mereka tidak nyaman dan kami selaku pendidik tidak tenang,” pungkasnya.
(sir/c/feb/dit)