METROPOLITAN - Kawasan Jonggol jadi incaran pengusaha properti untuk mengembangkan rumah murah. Country Manager Rumah.com Wasudewan mengatakan, Bogor akan menambah kawasan industri dengan membuat pasar perumahan dengan harga di bawah Rp500 juta di Bogor ikut bergerak.
“Kebanyakan pemburu properti di kawasan Bogor saat ini lebih memilih hunian dengan harga kisaran Rp300 juta–Rp 600 juta. Menyoal pangsa pasarnya, kaum end user dengan usia yang masih produktif paling mendominasi,” katanya, Selasa (9/5).
Wasudewan menuturkan, dengan jarak tempuh yang lebih baik ke kawasan Ibu Kota melalui kereta commuter line, Bogor memang menjadi pilihan alternatif bagi karyawan yang bekerja di Jakarta.
Tidak hanya didukung satu transportasi massal saja, kawasan ini juga segera dilintasi jalur kereta layang atau Light Rapid Transit (LRT) yang menghubungkan Bogor-Jakarta dalam waktu lebih singkat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke proyek LRT beberapa waktu lalu mengutarakan alasan pemerintah mengoneksikan LRT hingga ke sana. “Menurut pantauan PT KAI, pada hari kerja warga yang menumpang KRL jumlahnya mencapai 800 ribu orang. Jika dikonversikan, artinya ada sekitar 30 persen warga Bogor yang sangat bergantung pada KRL. Menyikapi ini, kami merencanakan menyediakan sarana transportasi lain,” katanya.
Menurut hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index, Bogor menempati urutan kelima dalam ’10 besar Lokasi Favorit Pencari Properti di Indonesia’. Wilayah ini berhasil mengalahkan Depok yang berada satu peringkat di bawahnya.
Berdasarkan data Rumah.com Property Index terbaru, harga rumah di Bogor pada pertengahan kuartal II-2017 dipatok Rp5,52 juta per meter persegi. Harga ini mengalami kenaikan tipis sebesar 0,94 persen, di mana pada kuartal sebelumnya berada di angka Rp5,47 juta.
(bis/feb/run)