Senin, 22 Desember 2025

Habib Rizieq Kabur-kaburan

- Selasa, 16 Mei 2017 | 09:26 WIB

IMAM Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih terus diburu Polda Metro Jaya. Bahkan, Polisi Internasional (Interpol) ikut turun tangan menangkap Habib Rizieq yang masih kabur-kaburan dari incaran polisi. Setelah sebelumnya mampir ke Malaysia usai umrah, pentolan FPI itu sudah kabur lagi ke Arab Saudi.

PENYIDIK Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya pun telah bersiap menjem­put paksa. Namun, penyidik saat ini masih menunggu informasi dari pihak pen­gacara untuk mengetahui keberadaan Rizieq guna pen­jemputan tersebut. “Sudah (mengantongi surat perintah penjemputan, red). Masih kita cari keberadaannya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yu­wono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/5).

Hingga kini, Argo men­gaku belum mengetahui keberadaan Rizieq. Namun dengan adanya surat terse­but, polisi akan mencari Rizi­eq untuk selanjutnya dibawa secara paksa. “Jadi intinya setelah kita mengeluarkan surat perintah membawa, penyidik akan mencari ber­sangkutan di mana. Ya ten­tunya ini nanti misalnya hari ini tidak ketemu, besok masih bisa kita cari. Kita juga nanti mau koordinasi juga dengan pengacaranya, keberadaan­nya di mana,” ucapnya.

Meski Habib Rizieq belum ditangkap, polisi tetap men­gagendakan pemeriksaan terhadap Firza Husein dan Fatimah alias Kak Emma. Keduanya akan digarap un­tuk kasus percakapan me­sum antara Firza dan Habib Rizieq, hari ini pukul 10:00 WIB. “Rencananya Bu Firza sama Emma. Besok ya kita undang untuk dimintai ket­erangan tambahan. Jadi dari hasil evaluasi, penyidik masih ada kekurangan di situ ya,” kata Argo.

Namun dia belum bisa me­mastikan apakah keduanya akan datang. Yang pasti surat panggilan sudah dikirim dan mereka menunggu kehadi­ran keduanya. “Belum tahu (hadir atau tidak, red) tapi ka­mi sudah kirim surat. Tunggu saja besok bagaimana pukul 10:00 WIB,” pungkas dia.

Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) sudah me­mastikan bahwa foto bugil Firza Husein yang tersebar bukan rekayasa. “Dari pen­gamatan secara mendetail, disimpulkan bahwa foto yang diserahkan penyidik untuk diperiksa di tim Inafis Bareskrim Polri adalah asli, bukan rekayasa,” kata Ahli Face Recognition Inafis Hery Cahyono.

Hery mengaku menggu­nakan pembanding berupa barang bukti dari penyidik. Yaitu tiga keping CD yang di dalamnya ada data-data dan berkaitan dengan foto-foto. “Kita bandingkan pada saat itu tanggal 4 Februari kita melaksanakan pemer­iksaan secara langsung. Kita memotret wajah dari FH (Firza Husein) ini, kemudian kita membandingkan den­gan sistem yang ada di kami,” katanya.

Secara terpisah, AKBP Ferdi Iriawan yang menyidik ka­sus ‘baladacintarizieq’ men­gatakan, pihaknya akan men­jemput Rizieq di rumahnya. Ada ataupun tidak, polisi per­tama kali akan menjemput Rizieq di kediamannya. “Ya nanti kita cari di rumahnya dulu, ada atau tidak. Kalau ada ya kita bawa. Kalau tidak ada ya kita cari di mana,” ujar Ferdi.

Ia menambahkan, tidak ter­tutup kemungkinan pihaknya juga akan menjemput Rizieq di bandara. “Kalau ada infor­masi dia tiba di bandara, ya kita jemput ke sana. Itu ma­salah teknislah,” tutur Ferdi. Rizieq saat ini berada di Arab Saudi setelah sempat ke Malaysia. Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro men­gatakan, ini adalah bentuk perlawanan kliennya. “Jadi ini simbolik perlawanan ter­hadap kejadian ketidakadilan hukum,” ujar Sugito.

Sugito membantah jika dikatakan Rizieq kembali ke Arab Saudi untuk melarikan diri. Menurut dia, selama ini kliennya taat hukum. “Oh nggak (melarikan diri, red). Habib bukan tipe mau me­larikan diri dari tanggung jawab,” ucap Sugito.

Sugito mengatakan, Ri­zieq melakukan perlawanan tersebut karena menilai ada upaya rekayasa proses hu­kum terhadapnya. Ia juga menilai proses hukum ter­hadap Rizieq dalam kasus dugaan pornografi ‘bala­dacintarizieq’ itu dipoliti­sasi. “Cuma ketika sudah ada rekayasa hukum terkait proses yang sekarang ini terjadi, politisasi, Habib akan melawan. Dia tidak akan lari dari tanggung jawab. Kalau ini sudah terkait kekuasaan, terkait dengan kekalahan Ahok, terkait putusan Ahok dan sebagainya itu sudah jelas, sekarang dimunculkan kembali. Ini ada apa?” katanya.

Terpisah, Ketua Komnas HAM Nurkholis mengaku sudah memberi mandat ke­pada tim untuk berkomuni­kasi dengan Habib Rizieq. Mengingat Habib Rizieq dikabarkan sedang berada di luar negeri, menurut Nur­kholis, tim Komnas HAM bisa berkomunikasi lewat surat elektronik terlebih dulu. Tetapi akan lebih bagus jika Habib Rizieq pulang ke Tanah Air. “Ya lebih baguslah kalau pulang, jadi tidak menambah masalah Komnas HAM harus ke luar negeri. Kalau sudah pulang ke Indonesia kan yang bersangkutan bisa memberi informasi langsung ke Komnas HAM,” ujar Nurkholis.

(de/rep/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X