IMAM Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih terus diburu Polda Metro Jaya. Bahkan, Polisi Internasional (Interpol) ikut turun tangan menangkap Habib Rizieq yang masih kabur-kaburan dari incaran polisi. Setelah sebelumnya mampir ke Malaysia usai umrah, pentolan FPI itu sudah kabur lagi ke Arab Saudi.
PENYIDIK Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya pun telah bersiap menjemput paksa. Namun, penyidik saat ini masih menunggu informasi dari pihak pengacara untuk mengetahui keberadaan Rizieq guna penjemputan tersebut. “Sudah (mengantongi surat perintah penjemputan, red). Masih kita cari keberadaannya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/5).
Hingga kini, Argo mengaku belum mengetahui keberadaan Rizieq. Namun dengan adanya surat tersebut, polisi akan mencari Rizieq untuk selanjutnya dibawa secara paksa. “Jadi intinya setelah kita mengeluarkan surat perintah membawa, penyidik akan mencari bersangkutan di mana. Ya tentunya ini nanti misalnya hari ini tidak ketemu, besok masih bisa kita cari. Kita juga nanti mau koordinasi juga dengan pengacaranya, keberadaannya di mana,” ucapnya.
Meski Habib Rizieq belum ditangkap, polisi tetap mengagendakan pemeriksaan terhadap Firza Husein dan Fatimah alias Kak Emma. Keduanya akan digarap untuk kasus percakapan mesum antara Firza dan Habib Rizieq, hari ini pukul 10:00 WIB. “Rencananya Bu Firza sama Emma. Besok ya kita undang untuk dimintai keterangan tambahan. Jadi dari hasil evaluasi, penyidik masih ada kekurangan di situ ya,” kata Argo.
Namun dia belum bisa memastikan apakah keduanya akan datang. Yang pasti surat panggilan sudah dikirim dan mereka menunggu kehadiran keduanya. “Belum tahu (hadir atau tidak, red) tapi kami sudah kirim surat. Tunggu saja besok bagaimana pukul 10:00 WIB,” pungkas dia.
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) sudah memastikan bahwa foto bugil Firza Husein yang tersebar bukan rekayasa. “Dari pengamatan secara mendetail, disimpulkan bahwa foto yang diserahkan penyidik untuk diperiksa di tim Inafis Bareskrim Polri adalah asli, bukan rekayasa,” kata Ahli Face Recognition Inafis Hery Cahyono.
Hery mengaku menggunakan pembanding berupa barang bukti dari penyidik. Yaitu tiga keping CD yang di dalamnya ada data-data dan berkaitan dengan foto-foto. “Kita bandingkan pada saat itu tanggal 4 Februari kita melaksanakan pemeriksaan secara langsung. Kita memotret wajah dari FH (Firza Husein) ini, kemudian kita membandingkan dengan sistem yang ada di kami,” katanya.
Secara terpisah, AKBP Ferdi Iriawan yang menyidik kasus ‘baladacintarizieq’ mengatakan, pihaknya akan menjemput Rizieq di rumahnya. Ada ataupun tidak, polisi pertama kali akan menjemput Rizieq di kediamannya. “Ya nanti kita cari di rumahnya dulu, ada atau tidak. Kalau ada ya kita bawa. Kalau tidak ada ya kita cari di mana,” ujar Ferdi.
Ia menambahkan, tidak tertutup kemungkinan pihaknya juga akan menjemput Rizieq di bandara. “Kalau ada informasi dia tiba di bandara, ya kita jemput ke sana. Itu masalah teknislah,” tutur Ferdi. Rizieq saat ini berada di Arab Saudi setelah sempat ke Malaysia. Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro mengatakan, ini adalah bentuk perlawanan kliennya. “Jadi ini simbolik perlawanan terhadap kejadian ketidakadilan hukum,” ujar Sugito.
Sugito membantah jika dikatakan Rizieq kembali ke Arab Saudi untuk melarikan diri. Menurut dia, selama ini kliennya taat hukum. “Oh nggak (melarikan diri, red). Habib bukan tipe mau melarikan diri dari tanggung jawab,” ucap Sugito.
Sugito mengatakan, Rizieq melakukan perlawanan tersebut karena menilai ada upaya rekayasa proses hukum terhadapnya. Ia juga menilai proses hukum terhadap Rizieq dalam kasus dugaan pornografi ‘baladacintarizieq’ itu dipolitisasi. “Cuma ketika sudah ada rekayasa hukum terkait proses yang sekarang ini terjadi, politisasi, Habib akan melawan. Dia tidak akan lari dari tanggung jawab. Kalau ini sudah terkait kekuasaan, terkait dengan kekalahan Ahok, terkait putusan Ahok dan sebagainya itu sudah jelas, sekarang dimunculkan kembali. Ini ada apa?” katanya.
Terpisah, Ketua Komnas HAM Nurkholis mengaku sudah memberi mandat kepada tim untuk berkomunikasi dengan Habib Rizieq. Mengingat Habib Rizieq dikabarkan sedang berada di luar negeri, menurut Nurkholis, tim Komnas HAM bisa berkomunikasi lewat surat elektronik terlebih dulu. Tetapi akan lebih bagus jika Habib Rizieq pulang ke Tanah Air. “Ya lebih baguslah kalau pulang, jadi tidak menambah masalah Komnas HAM harus ke luar negeri. Kalau sudah pulang ke Indonesia kan yang bersangkutan bisa memberi informasi langsung ke Komnas HAM,” ujar Nurkholis.
(de/rep/feb/run)