METROPOLITAN - Di balik tragedi Kampung Melayu yang menewaskan lima orang pada Rabu (24/5) malam, tersimpan misteri buku berlumur darah. Sebuah buku misterius berisi kode yang diwarnai percikan darah itu ditemukan di lokasi bom bunuh diri, Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Buku tersebut ditemukan seorang anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Widiatmoko, Kamis (25/5).
“Buku itu saya temukan tergeletak di bawah pohon talas dekat lokasi ledakan,” kata Widiatmoko.
Ia mengambil buku tersebut karena terdapat banyak noda darah yang meresap di lembarannya. Ketika dibuka, Widi menuturkan buku itu berisi rangkaian angka-angka seperti kode.
Widi menuturkan, tidak memahami makna rentetan angka dalam buku tersebut. Ia menduga, buku itu berisi kode rahasia atau justru semacam sekumpulan nomor telepon.
“Cuma sedikit kata-kata di dalam buku itu yang bisa terbaca. Misalnya kata ’alcatras’,” tukasnya.
Karena mencurigai buku itu ada kaitan dengan terduga teroris yang melakukan bom bunuh diri, Widi membawanya ke polsek untuk diperiksa.
”Sudah dibawa ke kantor, saya serahkan kepada rekan-rekan untuk diperiksa,” tandasnya.
Untuk diketahui, dua ledakan bom terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam. Selain dua pelaku, bom itu juga menewaskan tiga aparat kepolisian dan melukai sepuluh orang lainnya.
Ketiga korban tewas ialah Bripda Imam Gilang, Bripda Ridho Setiawan asal Lampung dan Bripda Taufan asal Bekasi.
Sedangkan sepuluh orang korban luka adalah lima personel polisi dan lima warga sipil. Korban luka, antara lain Bripda Feri (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17), sopir, luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.
Sementara itu, setelah kejadian, sejumlah warga yang menamai dirinya Relawan Merah Putih melakukan aksi membakar lilin di lokasi bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sebelumnya, ada pula warga yang melakukan tabur bunga dan menggelar doa bersama. Mereka melakukan aksi di luar area steril yang sudah dibatasi oleh petugas kepolisian.
“Kita tidak takut akan teror ini, NKRI akan tetap utuh. Malam renungan kita apa yang dilakukan teroris yang tidak bertanggung jawab ini hanya mengorbankan masyarakat. Mari kita berikan penghargaan dan doa yang sebanyak banyaknya,” kata Ketua Relawan Merah Putih, Silver Marutina.
(sr/feb/dit)