Senin, 22 Desember 2025

Heboh! Istri Kedua Teroris Di Tamansari Bogor

- Rabu, 31 Mei 2017 | 09:28 WIB

SEPEKAN usai insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu (24/5), sebuah kontrakan di Kampung Tegalsapi, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, mendadak heboh. Rumah berlapis bata kuning itu tiba-tiba ramai dikerumuni warga, menyusul kedatangan Densus 88 yang menggeledah kediaman wanita bercadar berinisial H (35). Siapa sangka, di kontrakan itulah istri kedua Ahmad Sukri (AS), teroris Kampung Melayu, bersembunyi. SEORANG wanita bercadar hitam menghebohkan war­ga sekampung di RT 01/06. Tim Densus mengendus ke­beradaan istri kedua AS yang menempati kontrakan milik Rosyadi (54), tepat sehari setelah insiden bom bunuh di­ri terjadi di Kampung Melayu. Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 16:00 WIB, ja­jaran Polres Bogor bersama Tim Densus berhasil meng­geledah kontrakan H. Dari hasil penggeledahan sekitar 30 menit, polisi menyita be­berapa barang berupa buku, berkas-berkas dan sebilah senjata tajam jenis golok. Sebelumnya, Tim Densus telah mendatangi rumah is­tri terduga teroris, namun yang bersangkutan tidak di tempat. “Datangnya tadi dari jam sepuluh siang. Saya juga sempat saksikan. Pagi ke sini, yang huni kontrakan nggak ada, terus datang lagi sore tadi pas ada penghuninya sekitar jam empatan langsung periksa isi rumah,” ujar Ketua RT 01 Aneng saat ditemui di lokasi. Aneng mengaku belum mendapatkan identitas pen­ghuni kontrakan karena yang bersangkutan baru menem­pati rumah itu sekitar empat hari. “Dia memang belum lapor, sempat ditanyain tapi pemilik kontrakan bilang kat­anya yang ngontrak lagi rapiin berkas-berkas,” ujarnya. Sementara menurut tetangg­anya, Aji, selama ini wanita ber­cadar hitam itu dikenal tertutup. Kepada tetangga, H mengaku bahwa suaminya kerja di luar kota. “Setiap hari pakai cadar. Ngakunya suaminya lagi kerja di luar kota. Dulu ada perem­puan juga tapi sudah pergi ke Cianjur,” tutur Aji. Sementara pemilik kontrakan, Rosyadi, mengaku kaget rumah kontrakan yang dihuni wanita bercadar itu jadi incaran Den­sus 88. Ia mengaku bahwa kontrakan itu baru ditempati pada Kamis (25/5), tepat sehari setelah insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu. “Yang huni sejak pertama itu perem­puan, terus dia (perempuan bercadar, red) dibawa petugas,” terangnya. Saat mengontrak, wanita ber­cadar itu mengaku baru pinda­han dari Ciherang, Dramaga. Namun, ia belum mengantongi KTP yang bersangkutan. “Ng­gak tahu kalau jadinya begini,” ujar dia. Tim Densus bersama anggota Polda Jawa Barat dan Polres Bogor mendatangi rumah kon­trakan yang lokasinya persis di pinggir jalan itu. Petugas yang berjumlah lebih dari sepuluh orang itu langsung menggele­dah rumah kontrakan tersebut. Dikonfirmasi terpisah, Kapol­sek Tamansari Iptu Nur Hidayat mengatakan, kontrakan itu di­huni istri kedua terduga teroris, AS. Usai penggeledahan, wanita bercadar itu langsung dibawa Tim Densus 88 untuk pemerik­saan. “Usai penggerebekan, H dibawa menggunakan mobil Polres Bogor bersama Tim Den­sus 88 untuk dilakukan pemer­iksaan dan dimintai keterangan. Jika ia tidak terlibat akan kami kembalikan,” terang Nur. Ia pun enggan berkomen­tar banyak karena itu jadi ke­wenangan Densus 88. “Ya inti­nya perempuan itu istri kedua pelaku bom Kampung Melayu. Selebihnya itu wewenang Den­sus, kita hanya bantu backup,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Desa Salayu Farid Hidayat menutur­kan, keberadaan diduga pelaku teroris tersebut belum diketahui pihak desa. Hal itu karena mer­eka baru menempati kontrakan rumah di wilayah RW 06 baru dua hari. “Ke depan dengan adanya kejadian ini saya akan kembali gencar sosialisasi ke­pada RT/RW untuk mendata warga baru yang tinggal di Desa Saluyu agar tidak terjadi kembali kejadian seperti ini,” tandasnya. (cr2/yos/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X