METROPOLITAN – Dunia maya tengah dihebohkan dengan pemberitaan dua wanita yang diduga murid SMPN 1 Rumpin yang merayakan hari terakhir soal Ujian Nasional (UN), beberapa waktu lalu. Para pelajar tersebut merayakan hari terakhir pelaksanaan UN dengan melakukan aksi corat-coret baju seragam menggunakan cat pewarna. Parahnya, dua siswi terlihat merobek rok seragam sampai atas lutut hingga pahanya terlihat. Hal tersebut pun menjadi wiral di media sosial.
Foto-foto pelajar SMP yang kemudian berpose nakal tersebut diunggah pemilik akun Facebook bernama Ernii Eri’Eriyanti pada Jumat (2/6) sekitar pukul 22:13 WIB. Ada dua foto seksi yang diunggahnya. Pada foto tersebut, pemilik akun Facebook menuliskan ‘Astagfirullah... Menyedihkan melihat penampilan anak-anak kelulusan SMPN 1 RUMPIN angkatan tahun 2016/2017. Sungguh memalukan, sama saja mencemarkan nama baik sekolah. Bagaimana jadinya nanti kalau penerusnya seperti ini’.
Foto-foto tersebut pun menuai banyak komentar para warganet yang merupakan teman Facebook Ernii Eri’Eriyanti. Yang mana seluruh komentar bernada mengecam aksi para siswi itu. “Mau dikata anak kekinian. Biar dibilang Maya Instagram,” tulis pemilik akun Danilla Achv.
Salah seorang warga, Azis Solihin (24) mengatakan, aksi yang diduga dilakukan siswi di salah satu SMP negeri di Kecamatan Rumpin itu sudah membuat aib pelajar di Rumpin. Pasalnya, baru kali ini melihat kelakuan oknum pelajar yang nekad berfose senonoh.
“Saya harap ada teguran dari dinas terkait, jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini. Ini bukan membuat nama baik Rumpin tapi mencoreng nama baik pelajar Rumpin. Sekali lagi saya dan kawan-kawan di sini sangat kecewa dengan kejadian yang vital di media sosial. Sebab, di media sosial cepat meluas dan menyebar,” ujarnya, kemarin.
Saat hendak dimintai keterangan terkait pemberitaan ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Rumpin, pesawat teleponnya tidak aktif.
Pemberitaaan tersebut kini telah sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam. Ia baru saja mendengar berita tersebut dan enggan berkomentar terkait hal itu. Menurutnya, itu bukanlah kehendaknya maupun pihak sekolah karena kejadian tersebut dilakukan di luar sekolah. “Kejadiannya di luar lingkungan sekolah. Jadi saya tidak bisa berkomentar. Kalau kejadiannya di dalam lingkungan sekolah, kepala sekolahnya akan saya tegur,” tegas Luthfi.
(cr2/b/feb/run)