Minggu, 21 Desember 2025

Tanah Masih Bergeser, Pemkot Bakal Relokasi Korban

- Rabu, 5 Juli 2017 | 11:17 WIB

HINGGA kini, warga korban longsor hidupnya masih terkatung-katung. Seba­gian ada yang menetap di rumah saudara, sebagian lainnya terpaksa mengontrak.

Lurah Sempur Rena Da Frina men­gatakan, pihaknya tak bisa memberi bantuan untuk pembangunan rumah warga yang ambruk jika lokasinya masih di tempat yang sama. Sebab, kondisi tanah di tempat tersebut labil dan rawan longsor susulan.

“Sekali pun itu tanahnya bersertifikat, kami tetap tidak bisa. Sebab, BPBD tidak menyarankan untuk dibangun kembali. Makanya kami akan coba berembuk dengan warga,” kata Rena.­

Ia menuturkan, ada dua pili­han untuk memberi kejelasan nasib korban longsor. Pertama merelokasinya ke tempat yang lebih aman, yakni rumah su­sun (rusun).“Kalau warga tetap tidak mau pindah, maka harus ter­lebih dahulu dibangun TPT yang besar dan kokoh serta pondasi rumah tidak boleh asal,” terangnya.

Pihaknya pun hingga kini masih memetakan rumah penduduk di wilayah Lebak­kantin mana saja yang masuk lereng dan tidak. “Jadi atas permintaan pak wali untuk mendata dan akan disurvei BPBD ke lapangan. Jadi se­mentara ini belum ada dat­anya,” ujarnya, Selasa (4/7) usai sidak.

Sementara Ketua RT 03/05 Kurniasih mengatakan, ban­yak sekali pihak yang datang memberi bantuan berupa makanan, pakaian, selimut bahkan uang untuk korban tanah longsor tersebut.

Ia menyebutkan, Badan Na­sional Penanggulangan Ben­cana (BNPB) menjadi penyalur bantuan terbanyak. Lembaga tersebut memberikan berb­agai bantuan seperti selimut, tikar, makanan siap saji, mi instan, air mineral, alat kes­ehatan, peralatan bayi, alat dapur, alat kebersihan dan perlengkapan perempuan.

Selain BNPB, Palang Merah Indonesia (PMI) juga menyum­bangkan alat kebersihan dan tikar. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyumbangkan karpet, sembako, peralatan bayi dan baju dewasa. Masyarakat Cinta Bogor (MCB) menyumbangkan sembako, mi instan dan uang. Ada juga bantuan berupa uang dari komunitas Lebakkantin 80 Rp4.450.000.

“Ada juga uang yang belum dihitung dari RAS garage. Se­dangkan Baznas masih dalam proses yang rencananya akan memberikan sembako dan pakaian layak pakai dan mau dibahas juga tentang uang kontrakan,” tuturnya.

Selain itu, Wali Kota Bogor Bima Arya juga menawarkan bantuan relokasi bagi korban yang rumahnya hancur ke rusunawa. Namun, korban masih belum mengiyakan tawaran tersebut. “Korban belum siap pindah. Malah rencananya ingin kembali menempati rumah kakaknya yang juga terkena longsor bagian dapurnya,” ujarnya.

(cr2/b/feb/run)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X