Senin, 22 Desember 2025

Marak Maling Spesialis Jantung Kambing

- Rabu, 5 Juli 2017 | 11:55 WIB

Ketenangan  Kampung Pasirk­aret dan Kampung Babakan Gunungbatu, Desa Bojong­koneng, Kecamatan Babakan­madang, tiba-tiba berubah. Belakangan warga dihebohkan dengan matinya kambing-kambing secara misterius. Pulu­han hewan ternak milik warga membusuk di kandang lantaran jantungnya dicuri

Maling spesialis jantung kambing kian meresahkan, sudah 30 kambing mati mis­terius. Terakhir, kambing milik Ketua RT di Kampung Ba­bakan Gunungbatu Nur yang jadi sasaran. Sepuluh ekor kambing ternaknya ditemu­kan membusuk di kandang.

Kejadian ini bukan kali per­tama, sudah satu bulan kamb­ing-kambing milik warga mati dengan kondisi serupa. Yakni jantung hilang dicuri. Sedang­kan bangkai kambing tersebut dibiarkan tergeletak. Salah seorang warga, SN, menduga matinya hewan-hewan itu sarat unsur pesugihan. “Itu pasti untuk pemujaan. Soalnya kalau diserang hewan nggak mungkin tubuh kambingnya utuh, pasti langsung dimak­an,” kata SN.

Menurutnya, hal ini lantaran ada seseorang yang sedang menimba ilmu hitam hingga puluhan kambing warga jadi sasaran. “Kayaknya sih gitu, untuk menyempurnakan ilmu. Makanya yang diambil jan­tungnya saja,” sebutnya.

Kepala Desa Bojongkoneng Agus membenarkan soal ke­matian kambing-kambing di desanya secara misterius. Dari laporan yang diterimanya, selama sebulan, empat kamb­ing milik warga mati miste­rius. “Iya, memang akhir-akhir ini jadi bikin resah. Terakhir kambing Ketua RT di Kam­pung Babakan Gunungbatu, Pak Nur. Satu kandang ada sepuluh ekor mati semua dan itu tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian,” kata Agus.

Ia mengaku heran dan masih penasaran mengapa seluruh kambing yang mati, jantung­nya hilang dicuri. Sementara tidak ada kerusakan yang ter­jadi di kandang milik warga, hanya ada bekas cakaran saja. “Dari keterangan Kertua RT, kambing-kambing yang mati diambil jantungnya. Anehnya, dalam kurun waktu dua hing­ga lima jam, kondisi kambing tersebut langsung membusuk seperti keracunan,” urainya.

Bahkan, ada salah satu kambing yang sedang hamil namun anaknya hanya dikelu­arkan saja, yang diambil tetap jantungnya. Disinggung soal adanya unsur pemujaan yang dilakukan maling spesialis jantung kambing, Agus tak berani komentar. “Ya kita sih nggak tahu. Sementara kami menduga kambing-kambing mati karena serangan anjing liar,” ujarnya.

Ia pun menaksir kerugian warga di kampung tersebut akibat ulah maling spesialis jantung kambing itu mencapai puluhan juta rupiah. “Kalau satu kambing Rp2,5 juta, bisa dihi­tung sendiri sudah mencapai Rp70 juta. Kasihan juga warga yang jadi korban,” sebutnya.

Atas kejadian ini, pihaknya telah melaporkan kepada Binmas Polsek Babakan­madang, Kesra Kecamatan Babakanmadang dan dinas peternakan setempat. Sebab, dikhawatirkan hewan tersebut menyerang warga dan meng­habisi ternak milik warga. “Kita sudah minta dinas peternakan untuk meneliti kenapa kondisi daging bisa langsung busuk dan bau dalam waktu lima jam. Kalau serangan serigala atau harimau tidak seperti itu,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkap­kan Camat Babakanmadang Yudi Santosa. Menurutnya, hilangnya jantung kambing hingga membuat puluhan ternak warga mati membu­suk, baru pertama terjadi di wilayahnya. Karena itu, ia pun telah menginstruksi­kan seluruh kepala desa dan masyarakat melakukan anti­sipasi. Salah satunya dengan mengajak warga melakukan siskamling. “Saya juga sudah minta linmas untuk mengir­imkan anggotanya, minimal dua orang di tiap RW. Mereka yang akan mengerahkan ke­amanan di wilayah. Anggota linmas hanya akan menjadi penggerak, bukan penang­gung jawab sehingga warga diminta ikut mengamankan,” singkatnya.

Terpisah, Kapolsek Babakan­madang Kompol Nurahim mengaku belum menerima laporan mengenai kejadian aneh ini. Sebab, hingga kini warga belum ada yang mel­apor kepada pihaknya. “Belum ada laporan. Kita akan cek du­lu ke lapangan,” kata Nurahim saat dihubungi Metropolitan, kemarin.

Nurahim menjelaskan, se­benarnya kejadian seperti ini belum pernah terjadi di wilayahnya. Sehingga apakah kejadian ini dilakukan makh­luk halus atau binatang buas, pihaknya belum bisa menen­tukan. “Apakah siluman yang melakukan, kita juga belum tahu. Kalau binatang buas juga seharusnya kambing itu di­makan semuanya. Kalau karena penyakit, seharusnya tidak ada luka. Binmas kita akan cek ke la­pangan dulu,” tutupnya.

(rez/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X