Malang nasib Muhammad Sendi, bocah enam tahun yang tinggal di Gang Pala, RT 02/08, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Di rumahnya yang sudah usang, Sendi tak berdaya begitu tembok rumahnya menimpa tubuh mungilnya sampai nyawanya tak tertolong.
DINDING Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Kertamaya, Kota Bogor, itu ambruk dan menimpa Sendi yang siang itu tengah asyik bermain.
Putra dari pasangan Ata dan Diah ini berada di balik tembok bersama kakaknya di depan kamar mandi, tak jauh dari ruang dapur yang merupakan lokasi tewasnya Sendi.
”Awalnya sedang bercanda sama kakaknya, Alfa. Terus itu tembok digoyang-goyang sama korban, terus ambruk dan menimpa korban,” kata Ketua RT setempat, Budi Hermawan.
Budi menyebut kediaman korban merupakan salah satu rumah tak layak huni yang sudah terdaftar dan akan diajukan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk diminta bantuan perbaikan. ”Ini sudah masuk daftar. Rencananya minggu ini kita ajukan ke pemkot. Tapi begini, belum diajukan sudah ambruk,” kata Budi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, kejadian itu berlangsung ketika orang tua korban sedang tidak di rumah. ”Ayahnya sedang bekerja dan ibunya sedang ke warung. Kemungkinan korban lagi main kemudian menyenggol tembok yang hampir roboh,” ujarnya.
Saat itu, korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk mendapat perawatan. Namun nahas, luka berat yang dialaminya membuat korban tidak bisa terselamatkan. ”Iya, sempat dibawa ke RSUD Ciawi tapi korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia,” katanya.
Ganjar menjelaskan, tembok rumah orang tua korban diduga tidak menggunakan sistem pengecoran yang kuat sehingga mudah ambruk. ”Indikasinya itu adalah rumah yang masuk kategori rumah tidak layak huni, jadi temboknya pun sudah lama goyang, belum sempat diperbaiki pemiliknya,” terangnya
Lurah Kertamaya Djojo Widyaharjo mengatakan, robohnya tembok tersebut bukan karena bencana alam melainkan kelalaian. Sebab, tembok yang goyang belum disemen itu dimainkan anak-anak.
“Sebetulnya bukan kejadian longsor, tembok kamar mandi yang sudah rapuh digoyang-goyang sama anak-anak. Saat itu roboh menimpa Sendi,” tandasnya.
(tib/feb/run)