JONGGOL - Musibah peristiwa putusnya jembatan gantung yang ada di objek wisata Penangkaran Rusa di Kecamatan Tanjunsari yang terjadi di hari pertama tahun 2018, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Pasalnya, akibat kejadian tersebut puluhan wisatawan yang menjadi korban, selain meninggal dunia banyak korban yang menderita patah tulang.
Ketua RW 08, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Abdul Tholib mengatakan, ada sembilan orang warganya yang menjadi korban putusnya jembatan gantung tersebut. Dan kebanyakan menderita patah tulang. "Yang menjadi korban ini warga RT 02, dan RT 03 di RW 08 Desa Jonggol," ungkapnya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia menjelaskan, keluarga korban ini banyak yang kebingungan untuk mengobati lukanya, maka dirinya berinisiatif untuk mendatangi Camat Jonggol.
"Saya ke sini untuk meminta solusi ke pak camat," jelasnya.
Mendengar hal itu, Camat Jonggol Beben Suhendar mengaku, sudah mengetahui ada warganya yang menjadi korban jembatan gantung tersebut, namun masih belum mengetahui dengan pasti warga desa mana.
"Sekarang saya sudah tahu karena ada laporan dari Pak RW," tuturnya.
Tak menunggu lama, Beben mengajak ketua RW tersebut untuk ke Rumah Sakit Permata Jonggol tempat korban dirawat, dan segera berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
"Saya coba berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, dan informasi dari pihak rumah sakit biayanya ditanggung oleh pihak pengelola Penangkaran Rusa," ungkapnya.(tri/b/sal)
